REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Sebanyak 57 siswa sekolah dasar (SD) dari puluhan sekolah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mendapat pelatihan membatik di Galeri Alfa Batik Kudus di Kecamatan Gebog, Kudus. Puluhan siswa yang masih mengenakan seragam sekolah tersebut, terlihat antusias mencoba memegang canting untuk membatik setelah dicelupkan ke dalam cairan bahan "malam" untuk membuat motif batik yang ada di dalam wajan berukuran kecil yang mendapatkan pemanasan dari kompor minyak tanah berukuran mini.
Beberapa peserta pelatihan membatik ada yang merasa kepanasan karena bahan "malam" yang digunakan untuk membatik terkena tangan. Salah seorang siswa SD 1 Barongan Edeni mengakui sudah pernah berlatih membatik sehingga tidak khawatir terkena malam yang panas.
"Saya juga tidak canggung menggunakan canting karena sudah berulang kali membatik," ujarnya, Kamis (9/4).
Siswa lainnya, Andina Ganeina El Firdaus yang masih duduk di kelas V SD Muhammadiyah 1 Kudus mengakui hal serupa selama ini sudah berulang kali belajar membatik sehingga tidak canggung memegang canting.
Ia mengakui sudah bisa menggambar sendiri termasuk menggambar di atas kain yang digunakan untuk membatik. "Motif batik yang disenangi, yakni burung merak karena sudah bisa menggambar sendiri dan dibatik sendiri," ujarnya.
Pemilik Galeri Batik Alfa Kudus Ummu Asyiati memberikan apresiasi kepada UPT Pendidikan Kota karena kepeduliannya memperkenalkan cara membatik kepada siswa SD di Kabupaten Kudus yang berasal dari 57 sekolah di Kecamatan Kota, Kudus.
Sementara itu, Pengawas Sekolah dari UPT Pendidikan Kota Fajar Sri Utami mengungkapkan, kegiatan hari ini merupakan upaya membekali siswa SD keterampilan membatik karena masuk sebagai muatan lokal.
Karena keterbatasan tempat pelatihan, kata dia, masing-masing sekolah ditunjuk satu siswa untuk mengikuti pelatihan membatik. Seni membatik, kata dia, akan masuk dalam agenda kegiatan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N).