REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyampaikan bahwa terdapat beberapa daerah yang memiliki kekurangan naskah UN. Padahal, pelaksanaan UN tinggal beberapa hari lagi.
Ia menyebutkan, daerah itu seperti Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo. Meksipun begitu, kekurangan naskah yang dialami itu tidak dalam jumlah yang sangat besar. Mayoritas, kekurangan satu bundel mata pelajaran.
Hal itu dilaporkan oleh para panitia lokal dan dinas pendidikan setempat melalui video conference. Terdata, sebanyak 25 provinsi mengikuti video conference itu di Gedung Kemendikbud, Kamis (9/4).
Meskipun begitu, Anies memastikan, pemerintah pusat segera menyelesaikan masalah itu, sebelum pelaksanaan UN 2015 dilaksanakan. Oleh karenanya, ia meminta para pantia lokal yang mengalami kekurangan naskah soal UN untuk terus berkomunikasi dengan pemerintah pusat.
Ia menjelaskan, permasalahan itu terjadi berasal dari satu percetakan yang sama. Sebuah percetakan yang baru pertama kali ikut serta dalam pencetakan naskah UN.
"Kita masih punya waktu untuk mencari solusi dan menyelesaikannya sebelum pelaksanaan UN dilaksanakan. Dengan waktu yang tersisa ini, kami akan maksimal untuk mengatasi masalah ini," lanjutnya.
Salah satunya, seperti yang disampaikan oleh perwakilan LPMP Sulteng. Perwakilan Sulteng mengatakan, naskah UN sudah diterima oleh panitia provinsi tetapi, diketahui masih ada kekurangan naskah soal untuk beberapa mata pelajaran, di tingkat sekolah yang berbeda.
"Tahun-tahun sebelumnya, soal didistribusikan per sekolah, bukan per soal. Sehingga, setiap sekolah sudah memiliki jatah sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan," jelasnya.
Ia berharap, agar pemerintah pusat segera mengirimkan tambahan soal-soal yang kurang itu. Agar tidak terjadi kekhawatiran yang lebih jauh lagi. Meskpun begitu, pihak mengakui bahwa wilayahnya siap untuk melaksanakan UN PBT maupun CBT.
Dijadwalkan pelaksanaan UN //paper based test// (PBT) maupun //computer based test// (CBT) akan dimulai dengan serentak yaitu pada 13 April mendatang. Meskipun, pelaksanaan UN CBT akan lebih satu pekan dibandingakan PBT.
Hilyatun Nishlah