REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ratusan siswa SMK Nahdatul Ulama (NU) Kaplongan, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, berunjuk rasa memprotes batalnya keikutsertaan sekolah mereka dalam pelaksanaan UN berbasis komputer, Jumat (10/4). Padahal, mereka sudah mempersiapkannya sejak setahun terakhir.
Dengan membawa berbagai poster, ratusan siswa itu mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap pencoretan sekolah mereka dari daftar sekolah penyelenggara UN berbasis komputer. Padahal, pihak Kemendikbud melalui Direktorat Menengah dan Kejuruan sebelumnya sudah memberikan persetujuan untuk menyelenggarakan UN berbasis komputer.
Namun, Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu tidak merespon persetujuan tersebut. Akibatnya, sekolah mereka dicoret dari daftar sekolah yang sudah disurvei dan siap untuk mengikuti UN berbasis komputer.
Hal senada diungkapkan Kepala Sekolah SMK NU Kaplongan, Tabroni. Dia menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan sarana ujian seperti 200 unit komputer, jaringan internet, dan membeli genset untuk mengantisipasi listrik padam saat ujian berlangsung.
"Kami sudah siapkan sejak satu tahun lalu," tegas Tabroni.
Seperti diketahui, di Kabupaten Indramayu, pelaksanaan UN berbasis komputer itu diikuti oleh lima SMK. Yakni SMK Negeri I Indramayu, SMK Negeri I Lelea, SMK Negeri I Losarang, SMK Negeri I Anjatan dan SMK Swasta Al-Huda Kedungwungu Anjatan.