Sabtu 11 Apr 2015 17:01 WIB

Sekolah Jangan Korbankan Siswa Karena Curang

Mendikbud Anies Baswedan (kiri) didampingi Kepala Litbang Kemendikbud Furqon (kedua kiri) memaparkan hasil persiapan Ujian Nasional (UN) SMA, Jakarta, Kamis (9/4). (Antara/Yudhi Mahatma)
Mendikbud Anies Baswedan (kiri) didampingi Kepala Litbang Kemendikbud Furqon (kedua kiri) memaparkan hasil persiapan Ujian Nasional (UN) SMA, Jakarta, Kamis (9/4). (Antara/Yudhi Mahatma)

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meminta sekolah jangan mengorbankan siswa karena berbuat curang karena hasil indeks integritas akan dilaporkan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

"Tahun ini, sekolah akan menerima dua laporan kinerja anak dan indeks integritas sekolah," ujar Anies usai meresmikan Kampung Matematika Laladon di Desa Laladon, Ciomas, Bogor, Sabtu.

Indeks integritas itu akan dilaporkan ke PTN dan mempengaruhi bobot penilaian siswa.

"Oleh karena itu, sekolah jangan korbankan siswa, karena kasihan. PTN akan mempertimbangkan indeks itu. Kasihan jika nilai anaknya tinggi maka indeks integritas rendah sekolah rendah maka sekolah akan dicurigai," terang dia.

UN tingkat SMA/SMK akan diselenggarakan pada 13 April hingga 15 April.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan. UN hanya diperlukan untuk pemetaan dan pertimbangan masuk PTN.

Anies berpesan kepada siswa yang mengikuti UN untuk belajar serius.

"Sekarang belajar serius, berhenti belajar pada Minggu sore. Lalu istirahat, malam sebelum ujian harus tidur cukup delapan jam, nyenyak, dan bangun pagi segar," terang dia.

Jika belajar hanya dikebut semalam sebelum ujian, sambung Anies, maka siswa akan merasa lelah pada saat ujian.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement