Ahad 12 Apr 2015 18:43 WIB

Persiapan UN Terus Dimatangkan Kemendikbud

Rep: Hilyatun Nisa/ Red: Yudha Manggala P Putra
Siswa SMA saat melaksanakan ujian nasional.
Foto: Yasin Habibi/Republika
Siswa SMA saat melaksanakan ujian nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan Ujian Nasional akan berlangsung besok. Persiapan untuk pelaksanaan UN pun terus dimatangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Alhamdulillah, persiapan untuk UN besok berjalan sesuai dengan yang diharapakan. Dan, masalah kekuraangan soal pun sudah teratasi dengan baik, " ujar Kepala Pusat Penelitian Pendidikan (Kapuspendik), Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Prof Nizam kepada Republika, Ahad (12/4).

Ia mengatakan, laporan-laporan daerah yang mengalami kekurangan naskah soal UN sudah masuk ke Kemendikbud semuanya. Dan, langsung ditindak lanjuti ke percetakan yang bermasalah itu. Selambat-lambatnya naskah soal yang kurang itu langsung dikirim dari percetakan hari ini.

Sementara itu, percetakaan yang menyebabkan kekurangan naskah soal UN terjadi, harus bertanggung jawab. Percetakan, harus menanggung biaya untuk melengkapi kekurangan soal, termasuk di dalamnya biaya pengiriman.

Kemudian, apabila saat pelaksanaan UN ditemukan ada naskah soal yang terputus kalimatnya karena tidak tercetak. Maka, dapat diganti dengan soal cadangan dengan paket yang sama.

Pelaksanaan UN tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pasalnya tahun UN computer based test (CBT) pertama kali ditetapkan. Tercatat sekitar 556 sekolah dari seluruh Indonesia yang ikut serta dalam pelaksanaan UN CBT.

Ia mengungkapkan, semua sekolah yang tedaftar UN CBT tahun ini, telah siap untuk melaksanakan UN yang jatuh pada Senin (13/4). Bahkan, untuk menghilangkan kekhawatiran siswa dan teknisi,  sekolah telah mengdakan gladiresik sejak sepekan yang lalu.

Ia menjelaskan, apabila saat pelaksanaan UN CBT terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti server atau jaringan di sekolah kena petir. Maka, sekolah dapat langsung menghubungi ke pusat dan segera diputuskan langkah selanjutnya. "Apakah UN CBT dilanjutkan atau pindah ke PBT."

Apabila, diputuskan untuk melanjutkan PBT, maka soal bisa langsung dikirimkan ke sekolah tersebut, untuk melakukan PBT. Meskipun begitu, bobot soal UN tetap sama.

Ia menegaskan, Kemendikbud sudah memperhitungkan dan mengantisipasi sampai kondisi terburuk dalam pelaksanaan UN CBT. Mengingat, dari keseluruhan peserta yang mengikuti UN, ada sebanyak 2 persen yang ikut serta dalam UN CBT. Jadi, masih ada dalam toleransi cadangan soal.

Hal itu sudah tercantum dalam Petunjuk Operasional Sekolah (POS) UN CBT. Kalau terjadi kegagalan sistem, harus dialihkan ke UN CBT. Jadi, tetap harus disiapkan naskah sebagai cadangan.  "Hal itu adalah bentuk persiapan kami, seandainya terjadi hal yang tak diiginkan." katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement