REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Keterbatasan fasilitas dinilai menjadi salah satu penghambat pelaksanaan ujian dengan Computer Base Test (CBT) di Kota Tangerang untuk tahun-tahun ke depan. Apalagi tahun ini, hanya lima sekolah yang dinyatakan layak untuk menggelar ujian online oleh dinas pendidikan (dindik) pusat.
"Masalahnya nggak semua sekolah punya komputer," terang Akhmad lutfi, kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang saat dihubungi Republika, Ahad (12/4) di Tangerang.
Akhmad mengaku meskipun berjalan efektif, namun sekolah-sekolah di Kota Tangerang belum tentu bisa melaksanakan ujian online. Pasalnya, jelas Akhmad, dinas pendidikan pusat sama sekali tak memfasilitasi komputer bagi sekolah-sekolah yang ingin melaksanakan CBT.
Seperti diketahui, lima sekolah yakni, SMA Negeri 8, SMK Yuppentek 1, SMA Negeri 1, SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 3 dinyatakan layak oleh dinas pendidikan pusat untuk melaksanakan Ujian Nasional (UN) secara online.
Akhmad menjelaskan komputer yang akan digunakan untuk ujian di Kota Tangerang merupakan inventaris sekolah tersebut. Lanjut Akhmad kelima sekolah itu menggunakan komputer yang sudah tersedia di sekolah. "Nggak ada fasilitas apa-apa dari pusat. Kalau dikasih mah semua beres," ungkap Akhmad.
Di lain tempat, panitia UN Online SMA Negeri 1 Kota Tangerang, Sunarno menjelaskan peran dindik pusat hanya sebagai pengawas kesiapan UN online. Sunarno mengatakan SMA Negeri 1 harus melengkapi sendiri kelengkapan untuk melaksanakan UN Online.
Seperti diketahui, pelaksanaan ujian berbasis CBT, akan dilaksanakan enam hari. Ketua Sub-rayon 1, Prastowo menjelaskan kalau satu hari setiap sekolah akan melaksanakan tiga gelombang tes untuk satu mata pelajaran.