Ahad 12 Apr 2015 21:48 WIB

DIY Jamin Tak Ada Kebocoran Ujian Nasional

Petugas/proktor melakukan singkronisasi soal dari server pusat ke server sekolah untuk Ujian Nasional (UN) di SMA 70 Jakarta, Ahad (12/4).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Petugas/proktor melakukan singkronisasi soal dari server pusat ke server sekolah untuk Ujian Nasional (UN) di SMA 70 Jakarta, Ahad (12/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta menjamin tidak ada kebocoran soal ujian nasional yang akan mulai pada Senin (13/4).

Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskarasi Aji di Yogyakarta, Minggu, mengatakan kebocoran soal sangat kecil kemungkinannya, baik yang dilaksanakan dengan sistem paper based test (PBT) maupun computer based test (CBT).

"Soal sangat sulit dibocorkan karena memiliki ragam yang berbeda antara satu soal dengan soal lainnya. Masing-masing (soal, red.) siswa tidak sama," kata dia.

Aji mengatakan untuk mengantisipasi kebocoran soal, untuk ujian nasional (UN) dengan menggunakan lembar soal (PBT), naskah soal dengan lembar jawaban akan disatukan dengan dilengkapi barcode atau kode khusus yang sama antara soal dan lembar jawaban.

"Dengan begitu mereka sulit bertukar lembar jawaban," kata dia.

Untuk UN dengan sistem berbasis komputer (CBT), masing-masing siswa juga akan memiliki paket soal yang berbeda dan akan disajikan secara acak.

Selain itu, soal juga dipastikan berbeda dalam ujian susulan bagi siswa yang mengalami gangguan dalam mengerjakan soal UN CBT.

"Ada ribuan soal dalam server, setiap mereka "login" atau masuk dalam software ujian, maka soal akan selalu ke luar berbeda," katanya.

Dengan demikian, menurut dia, sebaiknya dalam pengerjaan soal UN PBT maupun CBT, tidak perlu ditempuh dengan upaya-upaya curang.

Dia berharap, seluruh siswa tetap mengerjakan soal secara maksimal dan serius, meski nilai hasil UN tidak lagi sebagai penentu kelulusan.

Aji mengatakan hasil UN akan tetap digunakan sebagai indikator pemetaan mutu pelayanan pendidikan antara satu sekolah dengan sekolah lainnya, sehingga masing-masing sekolah diharapkan mampu mendorong siswa agar tidak menyepelekan UN.

"Meskipun tidak jadi patokan kelulusan, siswa harus tahu bahwa nilai akan tetap akan jadi pertimbangan untuk masuk perguruan tinggi," kata dia.

Jadwal UN SMA/sederajat mulai 13-15 April 2015 dan pengumuman 18 Mei 2015. Secara keseluruhan, peserta UN dengan sistem PBT maupun CBT di seluruh SMA/MA/SMK di DIY berjumlah 48.612 anak.

Untuk UN SMP/sederajat mulai 4-6 Mei 2015 dan pengumuman 10 Juni 2015, sedangkan untuk jadwal UN SD diserahkan ke Dinas Pendidikan masing-masing provinsi.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement