Senin 13 Apr 2015 06:36 WIB
Ujian Nasional 2015

Menteri Anies Sidak Hari Pertama UN

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indah Wulandari
Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan (kanan) memantau jalannya simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (Computer Based Test) di SMAN 1 Depok, Jawa Barat, Kamis (2/4).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan (kanan) memantau jalannya simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (Computer Based Test) di SMAN 1 Depok, Jawa Barat, Kamis (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di hari pertama pelaksaan Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Senin (13/4).

Anies memantau pendistribusi soal UN di salah satu subrayon di Jakarta, yakni SMKN 20 Jakarta.

Anies tiba sejak pukul 04.30 dan langsung memantau distribusi soal untuk sekolah-sekolah yang tergabung dalam subrayon tersebut.

"Kita tentu tahu di jam ini sekitar pukul 05.23 tak hanya di tempat ini 78 sekolah, tapi hampir 69 ribu sekolah di Indonesia melakukan hal yang sama," ujar Anies.

Selain itu, Anies mengatakan akan ada 2,8 juta siswa tingkat menengah yang akan mengikuti UN di Indonesia. Selain memantau pendistribusian UN reguler.

Ia berharap, pelaksanaan UN hari pertama hingga selesai berjalan lancar. Pasalnya, pendistribusian menjadi salah satu unsur penting lancarnya pelaksanaan UN.

"Karena suksesnya pelaksanaan UN ini ditunjang perencanaan yang lengkap dan menyeluruh, termasuk pendistribusian ini," ujarnya.

Ketua Rayon Jakarta Selatan 1 Pranjono mengatakan, untuk pendistribusian di rayon tersebut ada 78 sekolah, yakni 70 sekolah negeri dan delapan sekolah swasta. Ia mengatakan proses pendistribusian soal UN dari rayon hingga sampai sekolah dilakukan secara ketat.

Selain dijaga oleh petugas kepolisian, proses pengambilan soal oleh sekolah juga dicatat secara ketat.

"Bahkan, nomor plat mobil yang mengambil pun kita catat," kata dia.

Selain itu, Anies juga memantau pelaksanaan UN yang menggunakan computer based test (CBT) di SMK 28 Jakarta, meskipun presentasenya hanya dua persen daripada UN secara keseluruhan.

Ia mengatakan sama halnya dengan UN reguler, persiapan UN CBT juga telah dilakukan secara lengkap dan ketat. Adapun mata pelajaran yang diujikan hari ini, yakni Bahasa Indonesia.

Pelaksanaan UN tahun ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pasalnya mulai tahun UN computer based test (CBT)  pertama kali diterapkan.Tercatat sekitar 556 sekolah dari seluruh Indonesia yang ikut serta dalam pelaksanaan UN CBT.

Anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk pelaksanaan UN tahun ini sebesar Rp 650 miliar. Anggaran sebesar ini digunakan untuk pelaksanaan UN yang diikuti sekitar 7,3 juta siswa.

Yang terdiri atas Sekolah Menengah Pertama sebanyak 3.773.372, Sekolah Menengah Atas sebanyak 1.632.757, Sekolah Menengah Kejuruan 1.171.907 dan kesetaraan 632.214.

Berdasarkan data yang diberikan Kemendikbud, sebanyak 35 eksemplar naskah UN 2015 akan dicetak. Jumlah itu untuk 50.515 SMP, 18.552 SMA/MA dan 10.362 SMK. Diperkirakan sekitar 700 ribu pengawas akan dilibatkan dalam pelaksanaan UN tahun ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement