Kamis 16 Apr 2015 15:34 WIB

Soal Ujian Bocor, Wapres Instruksikan Ujian Nasional Ulang

Siswa mengikuti Ujian Nasional pelajaran Bahasa Indonesia berbasis komputer di SMKN 28, Jaksel, Senin (13/4).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Siswa mengikuti Ujian Nasional pelajaran Bahasa Indonesia berbasis komputer di SMKN 28, Jaksel, Senin (13/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menginstruksikan pelaksanaan ujian nasional ulang sebab terjadi kebocoran 30 paket soal di internet.

"Itu kejahatan. Saya instruksikan untuk meneliti sejauh mana dampak kejahatan yang dibuat oleh seorang pegawai percetakan itu. Karena itu, paling tinggi di beberapa daerah, maka di daerah itu sekolahnya yang kena harus diuji lagi," katanya di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (16/4).

Dia mengatakan, tidak semua paket soal akan diujikan ulang di sekolah, melainkan hanya 30 paket soal yang akan diulang ujiannya. "Tidak semua diulang, ini kan 10.000 soal, yang dimasukkan (di internet) atau bocor itu cuma 30, jadi sepersekian mil persen. Dampaknya juga tidak banyak dan tidak semua orang tahu itu ada di 'Google'," jelasnya.

Wapres pun sudah memerintahkan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan untuk menelusuri lebih lanjut penyebab bocornya soal ujian nasional tersebut ke internet. "Saya dijanjikan oleh Anies dalam dua hari ini dia bisa lacak di mana efeknya, karena ini bisa dilacak," katanya.

Seperti diberitakan, Anies mengakui ada kebocoran 30 paket soal ujian nasional di mesin pencari internet Google.

"Jumlah itu 0,25 persen dari total 11.730 buah paket soal yang dibuat oleh Kementerian," kata Anies.

Dia mencurigai ada oknum yang dengan sengaja mengunggah paket soal ujian nasional itu ke Goole dalam format PDF.

"Kami melihat dari kode komputer di kertas yang diunggah itu, dan ternyata benar itu soal UN," lanjutnya.

Anies mengatakan pihaknya telah menghubungi pihak Google Inc. untuk menutup akses tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement