REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Bupati Sleman, Sri Purnomo mewacanakan komputerisasi ujian bagi SMK tahun depan. Karena itu, rencananya nanti, semua sekolah kejuruan akan melaksanakan CBT.
"Sekarang kan sudah era IT (teknologi informasi). Jadi memang arahnya ke sana. Tapi itu semua seiring dengan kelengkapan perlengkapan di sekolah," tutur Sri, Kamis (16/4).
Ia menuturkan CBT memiliki banyak kelebihan sehingga pelaksanaannya harus didukung dan direalisasikan di semua sekolah. Namun Sri menyampaikan banyak hal yang harus dievalusi dari CBT. Ia menyayangkan kebocoran soal UN yang banyak dibicarakan di media masa.
"Kami sangat menyesalkan hal tersebut. Tapi saya yakin, sebagai kota pelajar DIY masih konsisten untuk menjalankan UN secara mandiri," katanya.
Sri mengakui ada dua sekolah yang ditunjuk untuk menjalankan CBT. Tapi akhirnya menolak karena tidak sanggup melaksanakannya. Menurut Sri, ketidaksanggupan tersebut terjadi karena intruksi pelaksanaan CBT dari pemerintah pusat mendadak. Padahal untuk menjalankan CBT membutuhkan banyak persiapan yang tidak sebentar.
Pada UN tahun ini ada enam SMK penyelenggara CBT di Sleman, yakni SMKN 2 Depok, SMK 1 Kalasan, SMK Muhammadiyan Prambanan, SMKN 1 Seyegan, SMK 1 Godean, dan SMK Penerbangan Adisutjipto.