Kamis 16 Apr 2015 21:38 WIB

Panitia akan Cek Kecurangan Ujian Paket C

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Djibril Muhammad
Rafiudin (45) saat mengerjakan ujian paket C di SMPN 216 Jakarta, Rabu (16/4).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Rafiudin (45) saat mengerjakan ujian paket C di SMPN 216 Jakarta, Rabu (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ujian Paket C atau setara SMA nyatanya memperlihatkan banyak kecurangan. Minimnya pengawasan membuat peserta dengan mudah melakukan aksi menyontek hingga membagikan hasil ujiannya kepada orang lain. Bahkan dalam ujian Paket C di kota Makassar, ditemukan oknum yang hadir menggantikan peserta lain.

Menanggai hal ini, Ketua panitia ujian nasional kota Makassar Ahmad Hidayat mengatakan, baru mendengar kecurangan mengenai oknum pengganti. Dari dua hari melaksanakan ujian, dia belum mendapati pengaduan dari pihak manapun tentang kecurangan ujian paket C.

"Wah saya baru tahu kecurangan seperti ini. Subhanallah harus cepat ditindak. Saya akan melakukan pengecakan dan meminta penjelasan dari pengawas terkait," ujar Ahmad, Kamis (16/4). Dia pun mengenaskan, jika memang terjadi kecurangan maka peserta tidak akan bisa lulus ujian Paket C.

Sementara Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan Salam Soba menuturkan, pihaknya telah melakukan edaran ke semua dinas pendidikan di Sulsel untuk melaksanakan pengawasan sebaik mungkin. Bukan hanya UN cetak dan Online untuk siswa SMA/ SMK, namun juga ujian Paket C.

Mengenai banyaknya kecurangan pada ujian Paket C, Salam mengatakan hal ini bisa karena kelalaian pengawasan di dalam ruangan ujian. Keberadaan pengawas seharusnya bisa meminimalisir aksi kecurangan yang dilakukan peserta. Terlebih Salam mendengan ada peserta yang digantikan oleh oknum tertentu pada saat ujian dilaksanakan.

"Kalau memang ada kecurangan pengawas harus lapor. Jika tidak melapor artinya pengawas ambil bagian dalam penyalahgunaan wewenang. Mereka bisa saja ditangkap dam di tindak pidana," ujar Salam.

Sedangkan mengenai peserta yang tidak datang pada semua ujian Paket C, Salam menegaskan bahwa peserta tersebu tidak boleh diluluskan. Karena tidak mungkin mereka lulus jika tidak mengikuti semua mata pelajaran yang diujiankan. "Kalau tidak lengkap ujiannya jelas tidak lulus. Kecuali ada susulan untuk," tegas dia.

Sebelumnya, Repubika mengecek ujian Paket C di SMP 13. Dari pantaun, terdapat banyak kecurangan mulai dari peserta yang membawa alat komunikasi di atas meja hingga aksi mencontek yang dilegalkan. Bahkan terdapat dua oknum yang menggantikan peserta ujian Paket C.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement