REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Saat ini Bareskrim tengah mengamankan perusahaan percetakan BUMN yang tersangkut kasus kebocoran soal yang dapat diunggah melalui Google Drive. Mengingat, percetakan masih harus mencetak naskah ujian nasional untuk tingkat sekolah menengah pertama.
"Kami sudah meminta Bareskrim untuk mengamankan Percetakan Negara. Mengingat, masih ada naskah soal UN SMP yang harus dicetak," ujar Kepala Pusat Penelitian Pendidikan, (Kapuspendik), Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Prof Nizam.
Lagi pula, lanjut ia, tidak mungkin dipindahkan ke percetakan lainnya, karena waktu yang ada sebelum pelaksanaan UN SMP dimulai, bulan depan. Tercatat, 17 percetakan yang tahun ini bekerja sama dengan Kemendiknud dalam pencetakan naskah soal UN, baik SMA maupun SMP, termasuk Percetakan Negara.
Kemendikbud memastikan, kejadian seperti hal itu tidak terulang kembali pada pelaksanaan UN SMP. Untuk, mencegah hal itu terjadi, tingkat pengamanan dan pengawasan lebih diperketat.
Meskipun begitu, Kemendikbud belum ada rencana untuk memasukan Percetakan Negara ke dalam daftar black list, satu tahun ke depan. "Kan, belum tentu yang melakukan hal itu memang para karyawan di sana. Bisa saja, ada oknum dibalik masalah ini dan bisa saja percetakan itu adalah korban," lanjutnya.
Oleh karena itu, Kemendikbud meminta Bareskrim ikut mengamankan percetakan itu, agar tidak terulang kembali.