REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung akan mengevaluasi pelaksanaan Ujian Nasional SMA sederajat tahun 2015, baik ujian berbasis kertas (paper-based test) secara konvensional maupun berbasis komputer, atau computer-based test (CBT) alias online.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Drs Teguh Irianto MPd, yang mewakili Kepala Dinas setempat, Drs Hery Suliyanto MM, di Bandarlampung, Ahad (19/4), menyatakan pihaknya sudah mendapatkan laporan dari Dinas Pendidikan kabupaten/kota se-Lampung maupun informasi dari para kepala sekolah dan berbagai pihak berkaitan pelaksanaan UN CBT maupun paper based test (PBT) SMA sederajat yang berlangsung 13--15 April 2015 itu.
Pihaknya juga sudah mendapatkan informasi hasil temuan Ombudsman Perwakilan Lampung berkaitan kelemahan dan permasalahan yang masih dihadapi dalam pelaksanaan UN dimaksud.
"Kami juga sudah mendapatkan informasi adanya indikasi beredar kunci jawaban soal UN di kalangan siswa sekolah tertentu di Lampung," ujarnya lagi.
Menurut Teguh, pihaknya menunggu tindaklanjut dari Dinas Pendidikan masing-masing kabupaten dan kota berkaitan permasalahan temuan selama UN SMA sederajat itu berlangsung, termasuk adanya laporan ditemukan yang diduga merupakan lembar kunci jawaban bertulis tangan usai pelaksanaan UN hari pertama di SMA Utama 2 Bandarlampung.
"Tindaklanjutnya ditangani Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung, kami prinsipnya menunggu tindaklanjut dari mereka," ujar dia pula.
Dia juga mengklarifikasi adanya keluhan permasalahan dalam pelaksanaan UN CBT di beberapa sekolah di Lampung, seperti SMAN 2 Bandarlampung, SMAN 9 Bandarlampung maupun beberapa SMA lain di luar Bandarlampung.
"Kami sudah menerima informasi dan laporan dari kepala sekolah tentang pelaksanaan UN CBT itu, prinsipnya mereka menyampaikan tidak ada masalah dalam pelaksanaan UN CBT di sekolah tersebut," katanya lagi.
Ia berharap tidak ada permasalahan yang besar berkaitan dengan UN SMA sederajat itu, termasuk pelaksanaan UN SMP sederajat yang akan segera dilaksanakan pula.
"Yang jelas, semua permasalahan itu akan menjadi catatan dan evaluasi bagi kami, termasuk bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di pusat, sehingga menjadi bahan untuk perbaikan UN ke depannya," ujar Teguh Irianto.
Di Lampung, untuk pelaksanaan UN Berbasis Komputer, sebanyak 14 sekolah yang telah diverifikasi Kemendibud untuk melaksanakannya, yaitu untuk tingkat SMP adalah SMPN 1 Bandarlampung, SMPN 2 Bandarlampung, SMPN 1 Purbolinggo Lampung Timur; untuk tingkat SMA, yaitu SMAN 2 Bandarlampung, SMAN 9 Bandarlampung, SMAN 1 Kotagajah Lampung Tengah, SMAN 1 Wayjepara Lampung Timur, dan SMAN 1 Gadingrejo Pringsewu.
Sedangkan untuk SMK diselenggarakan di SMK Gajahmada Bandarlampung, SMTI Bandarlampung, SMKN 1 Bandarlampung, SMKN 5 Bandarlampung, SMKN 2 Terbanggibesar Lampung Tengah, dan SMKN 1 Gadingrejo Pringsewu.
Kendati UN tahun ini tidak lagi menjadi penentu satu-satunya kelulusan siswa, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung tetap melibatkan pengawas independen dan aparat keamanan dalam mengawal soal dan pelaksanaan UN hingga selesai.
"Soal UN selalu dikawal pihak keamanan saat didistribusikan maupun disimpan oleh panitia dan penyelenggara UN di kabupaten dan kota masing-masing, termasuk bagi sekolah yang lokasinya jauh sehingga perlu diinapkan beberapa hari sebelumnya," ujar Teguh.
Dia merincikan peserta UN di Lampung, untuk jenjang SMA sebanyak 42.232 siswa, MA sebanyak 11.729 siswa, dan SMA Luar Biasa sebanyak 51 siswa, serta SMK sebanyak 33.521 siswa.
Sedangkan untuk jenjang SMP sebanyak 102.755 siswa, SMP Terbuka 1.379 siswa, MTs 33.203 siswa, SMP Luar Biasa 76 siswa, dan peserta UN Paket B sebanyak 3.143 siswa, serta Paket C sebanyak 5.634 siswa.
Kemendikbud akan tetap menggelar UN tahun 2015 ini untuk jenjang SMP/sederajat dan SMA sederajat yang berlangsung April hingga Mei 2015.
"Untuk jenjang SMA/sederajat, UN akan dilaksanakan pada 13--15 April 2015, sedangkan untuk SMP/sederajat pada 4--6 Mei 2015," ujar Mendikbud Anies Baswedan, dalam penjelasan tentang pelaksanaan UN 2015, di Jakarta.
Sedangkan untuk jenjang SD, seperti tahun lalu, pelaksanaan ujian akhir akan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan masing-masing daerah.
"Hasil UN tidak akan menjadi penentu kelulusan, melainkan hanya sebagai pemetaan pendidikan di Indonesia," kata Anies lagi.
Kemendikbud telah mengatur jadwal terkait pelaksanaan UN 2015, yaitu pendataan peserta UN 31 Januari, sosialisasi UN akhir Januari, penetapan pemenang lelang UN 3 Februari, kontrak pengadaan bahan UN 13 Februari, penyerahan master soal UN 27 Februari, pencetakan bahan UN SMA pada 5--28 Maret, pengiriman bahan UN SMA 29 Maret--11 April, pengolahan hasil UN SMA 18 April--15 Mei, pengumuman hasil UN SMA 18 Mei, pengumuman hasil UN SMP pada 10 Juni 2015.
Terobosan baru juga diterapkan Kemendikbud dengan menerapkan pelaksanaan UN tahun 2015 berbasis komputer atau computer based test (CBT).
Mendikbud juga sudah melaporkan indikasi pembocoran soal UN oleh pihak tertentu sehingga bisa diunggah di internet, kepada pihak kepolisian untuk diproses hukum.
Laporan indikasi pembocoran soal juga disampaikan melalui surat terbuka siswa peserta UN kepada pihak UGM Yogyakarta.