Selasa 21 Apr 2015 11:00 WIB

43 Daerah Terima Siswa Baru Gunakan Sistem Online

Rep: c34/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana penerimaan siswa baru
Foto: republika/amin madani
Suasana penerimaan siswa baru

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah daerah penyelenggara Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online mengalami kenaikan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Ari Santoso.

Saat mulai diberlakukan pada tahun 2011, hanya dua daerah yang menjadi lokasi pelaksanaan PPDB online. Tahun-tahun selanjutnya, jumlah daerah tersebut meningkat menjadi sembilan, sebelas, hingga 29 kota/kabupaten pada 2014.

"Untuk PPDB online tahun ajaran 2015/2016, ada 43 kota dan kabupaten yang telah terdaftar," kata Ari kepada Republika, Senin (20/4).

Ari menjelaskan, mulanya terdapat 44 daerah yang mendaftar PPDB online tahun ini. Namun, satu daerah menyatakan mundur. Ditambahkan Ari, Kemdikbud belum dapat menyebutkan secara spesifik daerah-daerah tersebut hingga input data selesai pada akhir April.

"Sejauh ini, kami sudah memberikan pelatihan kepada para teknisi di provinsi yang telah terdaftar. Nanti sosialisasinya juga kami bantu," ujarnya.

Terkait aturan, Ari mengatakan tak ada perubahan krusial dalam PPDB online tahun ini. Penyelenggaraan PPDB online masih mengacu pada juknis yang berlaku. Sementara, jadwal pelaksanaan bergantung pada daerah masing-masing.

Kemdikbud menyatakan, terdapat tiga layanan yang bisa digunakan oleh daerah. Selain produk layanan PPDB online dari Kemdikbud, daerah juga bisa menggunakan layanan pihak ketiga, atau membuat sistem online sendiri.

Dengan PPDB online, proses pendaftaran, seleksi, hingga pengumuman hasil penerimaan peserta didik dapat dipantau secara online dan real time. Menurut Ari, jumlah daerah yang menggunakan layanan PPDB online Kemdikbud pada tahun 2015 melebihi target.

"Tahun ini, kami menargetkan 35 daerah," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement