REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengaruh budaya pop di kalangan siswa sekolah membuatnya tak lagi peduli pada nilai-nilai moral dan agama.
"Memang gaya hidup anak-anak sekolah sudah memasuki budaya pop. Tidak berpikir jauh ke depan, tidak peduli dengan moralitas dan agama," ujar pengamat pendidikan Mohammad Abduhzen, Sabtu (25/4).
Ia melihat, kecenderungan budaya pop di kalangan anak-anak ini memang semakin tampak. Ia menyarankan agar para orang tua dan guru membekali anak-anak serta remaja dengan kemampuan menggunakan akal sehatnya.
Dengan memiliki kemampuan berpikir baik, terang Abduhzen, akan membentuk filter pada diri anak sendiri. Sehingga mereka bisa mengapresiasi moralitas, mempelajari hal-hal penting untuk keselamatan dan masa depannya.
"Jadi seharusnya pendidikan di sekolah itu mengutamakan mengajarkan anak untuk berpikir. Bukan hanya mengisi pikiran anak penuh-penuh, lalu akhir tahun diuji isi pikirannya," saran Abduhzen.
Ibaratnya, otak anak-anak diisi bahan yang penuh namun tak digunakan untuk berpikir. Akibatnya kemampuan anak-anak untuk berpikir itu lemah sehingga karakternya juga lemah.