REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Jajaran Polda Bali mengerahkan personelnya untuk menjaga soal Ujian Nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama (SMP) pada masing-masing sub-rayon. Penjagaan itu diperketat menjelang pelaksanaan UN yang berlangsung mulai Senin (4/5).
"Kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk melakukan pengamanan. Untuk jumlah personel disesuaikan dengan sekolah," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Hery Wiyanto di Denpasar, Sabtu (2/5).
Menurutnya, jumlah personel keseluruhan yang dikerahkan, disiapkan oleh masing-masing satuan wilayah baik tingkat polres atau polsek. Setiap sekolah, lanjut dia, dijaga oleh dua orang atau lebih petugas kepolisian bekerja sama dengan petugas pengamanan sekolah setempat.
Penjagaan tersebut dilaksanakan tidak dalam 24 jam pengamanan seperti pada penjagaan tahun sebelumnya. Namun khusus dilakukan pada malam hari. Hal itu untuk mengurangi kesan berlebihan atau seram yang dikhawatirkan berdampak kepada psikologis siswa.
Sementara itu Kepala SMPN 6 Denpasar, I Nyoman Arum menjelaskan bahwa pengamanan tersebut dilakukan bersama dengan petugas pengamanan atau satpam setempat. "Tahun lalu polisi penuh menjaga selama 24 jam, tetapi tahun ini hanya malam hari saja mungkin agar tidak menimbulkan kesan seram kepada pelajar," katanya.
Ia menjelaskan, dua orang petugas polisi melakukan penjagaan di sekolah itu pada malam hari, sedangkan pengamanan pada siang hari dilakukan oleh satpam setempat. SMPN 6 Denpasar merupakan salah satu sekolah yang dijadikan sub-rayon pelaksanaan UN SMP dengan membawahi 10 sekolah.
Sehingga soal ujian untuk 10 sekolah yang berada di sekitar kawasan Denpasar Selatan itu disimpan dan didistribusikan di SMP 6 Denpasar.