Sabtu 02 May 2015 23:37 WIB

Hardiknas Momen Menata Sistem Pendidikan Indonesia

Rep: Andi Nurroni/ Red: Karta Raharja Ucu
Upacara Bendera di SMAN 12 Jakarta dalam rangka memperingati Hardiknas 2013.
Foto: KFP Jaktim
Upacara Bendera di SMAN 12 Jakarta dalam rangka memperingati Hardiknas 2013.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Dewan Pendidikan Surabaya Martadi, mengatakan, Hardiknas merupakan momen yang bagus untuk menata kembali sistem pendidikan. Ia pun mengapresiasi niatan pemerintah yang akan mengembalikan pendidikan kepada hal dasar, yakni pembentukan karakter dan akhlak mulia yang dilandasi dengan nilai-nilai Pancasila.

Pada kesempatan tersebut, dia mengungkapkan pendidikan hendaknya harus mulai ditata secara sistemik, bukan parsial. "Artinya, tanggung jawab sektor pendidikan bukan hanya ditangai oleh dinas saja, melainkan seluruh lapisan masyarakat harus terlibat di dalamnya," ucap dia saat ditemui usai upacara Hardiknas, Selasa (2/5).

Dikatakan Martadi, riset menunjukkan sebanyak 57 persen pendidikan dipengaruhi faktor keluarga dan masyarakat. “Untuk itu, perlu ada yang memberi perhatian ketika anak-anak berada di luar sekolah. Peran ini khususnya bisa dijalankan oleh keluarga maupun masyarakat untuk ikut aktif mengawasi dan mengarahkan generasi muda,” ujar dia.

Setelah upacara, dilaksanakan penyerahan penghargaan bagi para pelajar berprestasi. Selain itu, dilanjutkan dengan peluncuran program Kampung Pendidikan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement