REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan menghadapi Ujian Nasional (UN) pada Senin (4/5). Meski UN tahun ini tidak menentukan kelulusan siswa, pendistribusian soal UN tetap dijaga ketat oleh kepolisian dan Dinas Pendidikan.
Kasi Kurikulum dan PTK Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya, Dadang Yudistira mengatakan, soal UN datang ke Kota Tasikmalaya, Rabu (29/4) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Tahapannya, soal UN yang dikawal kepolisian dan panitia dari Provinsi diserahkan ke Polres Kota Tasikmalaya.
"Kemudian diserahkan ke Dinas Pendidikan untuk disimpan dan diamankan," kata Dadang kepada Republika, Ahad (3/5).
Dadang menjelaskan, sejak soal UN tiba di Kota Tasikmalaya dan disimpan di Dinas Pendidikan, aparat kepolisian terus menjaganya siang dan malam. Kemudian, Senin (4/5) soal akan didistribusikan ke SMP dan Madrasah Tsanawiah (MTs) setiap hari mulai dari pukul 05.00 pagi. Panitia UN SMP dan MTs tingkat Kota yang melakukan pendistribusian dan pengambilan lembar jawaban setiap hari.
Dadang menambahkan, panitia UN tingkat kota tidak bisa membongkar isi soal UN untuk melakukan pengecekan, karena hal tersebut dilarang. Tugas panitia UN tingkat kota hanya membongkar dan mengepak, bukan mengecek isi soal untuk menyesuikan soal dan sampulnya.
Ia menerangkan, pada Kamis (30/4) pagi, panitia UN tingkat kota didampingi aparat kepolisian melakukan pengepakan. Sampai saat ini tidak ada masalah atau kendala dalam persiapan menghadapi UN. "Naskah UN untuk SMP dan MTs di Kota Tasikmalaya telah siap digunakan," ujar Dadang.
Dadang menegaskan, sekali pun UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan, sebaiknya UN tetap dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Selain itu, tetap laksanakan UN dengan penuh kejujuran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. "Pertahankan kejujuran agar UN tetap bermutu," ujarnya.