REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Tekad Surotun, Beni Harmoko, dan Ita Lestari untuk mengikuti ujian nasional (UN) layak diacungi jempol. Meski harus menempuh jarak sekitar 40 km, tiga siswa SMPLB Muhammadiyah, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah ini tetap melaluinya meskipun sempat mengalami hambatan.
Ketiganya harus mengikuti UN di SLBN Ungaran. Ini terpaksa dilakukan karena SMPLB tempat mereka sekolah belum mengantongi izin operasional. Tak pelak, untuk dapat mengikuti UN jenjang SMP sederajat ini, ketiganya harus mempersiapkan diri lebih awal.
“Kami berangkat dari sekolah di Kecamatan Susukan sekitar pukul 05.30 WIB,” kata Suyanto, Kepala SMPLB Muhammadiyah Susukan di SLBN Ungaran, Senin (4/5).
Suyanto menuturkan, perjalanan menggunakan mobil pribadinya sempat terhambat akibat ban mobil pecah di wilayah Sruwen, atau sekitar 11 kilometer dari Kecamatan Susukan.
Agar ketiga siswa dan seorang peserta ujian sekolah (US) dari SMPLB Muhammadiyah bisa mengikuti UN, terpaksa mereka melanjutkan perjalanan dengan bus umum ke Ungaran.
Jauhnya jarak yang ditempuh ditambah laju bus yang kerap berhenti membuat Surotun, Beni, dan Ita tak bisa hadir tepat waktu di lokasi ujian. "Beruntung mereka tidak terlalu lama terlambat dan pelaksanaan UN jenjang SMP sederajat baru berjalan kurang dari 10 menit,” tambahnya.
Hal ini diamini Kepala SLBN Ungaran, Asngari. Ketiga siswa tersebut masih dapat mengikuti pelaksanaan UN hari pertama.
Ia menambahkan, khusus peserta UN kali ini di SLBN Ungaran hanya ada empat orang siswa penyandang tunarungu/ tunawicara. Tiga orang diantaranya merupakan peserta dari SMPLB Muhammadiyah Susukan.
Satu- satunya peserta UN yang berasal dari SLBN Ungaran atas nama Indah Melinda. Sedangkan untuk pelaksanaan ujian sekolah diikuti oleh 12 orang siswa SLBN Ungaran dan seorang peserta dari SMPLB Susukan.
“Secara umum, pelaksanaan hari pertama UN SMP sederajat serta US bagi siswa kelompok C (tuna grahita) di SLBN Ungaran dapat berjalan dengan lancar,” jelasnya.
Suyanto menambahkan, untuk mengantisipasi agar anak- anak didiknya dapat mengikuti pelaksanaan UN dengan lancar, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak SLBN Ungaran.
Rencananya, mulai Senin ini semua peserta asal SMPLB Susukan akan diinapkan di lingkungan SLBN Ungaran. Ada asrama yang dipersiapkan untuk menginap keempat siswa beserta dua guru pendampingnya selama pelaksanaan UN hingga Kamis (7/5).
“Dengan begitu, semua siswa dari SMPLB Muhammadiyah Susukan dapat mengikuti UN hingga hari terakhir tanpa ada risiko terlambat,” tambahnya.