REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ruang kelas sekolah dasar (SD) yang mengalami kerusakan di Kabupaten Sukabumi jumlahnya masih banyak. Pasalnya, hingga kini jumlah ruangan kelas yang rusak mencapai sebanyak 560 unit. Ratusan ruang kelas tersebut kondisinya bervariasi ada yang rusak berat dan sedang.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi Maman Abdurahman mengatakan pada 2014 lalu ruangan kelas yang rusak berat jumlahnya jauh lebih banyak yakni 700 unit. Bahkan, pada 2006 lalu jumlah ruang kelas rusak sempat mencapai 3.000 hingga 4.000 lokal. Penurunan jumlah ruang kelas yang rusak ini dikarenakan adanya upaya perbaikan yang dilakukan pemerintah.
Menurut Maman, pada 2015 ini ditargerkan tiga per empat ruang kelas tersebut dapat diperbaiki. Sementara sisanya akan diperbaiki pada tahun berikutnya. Awalnya, pada tahun ini semua banguan kelas yang mengalami kerusakan berat akan diperbaiki secara keseluruhan. Hal ini mengingat pada 2015 ini merupakan masa terakhir jabatan bupati Sukmawijjaya. Namun, pada kenyataannya anggaran yang disiapkan hanya mencukupi untuk memperbaiki tiga per empat jumlah ruang kelas yang rusak.
Maman mengungkapkan, sumber pembiayaan berasal dari dana alokasi khusus (DAK) dan bantuan sosial (Bansos). Langkah perbaikan ruang keas ini diharapkan mendapatkan dukungan anggaran baik dari APBD Kabupaten Sukabumi, Pemprov Jawa Barat maupun APBN.Proses perbaikan ruang kelas tersebut terang Maman, rusak tidak bisa dilakukan secara serentak.
"Kondisi tersebut dikarenakan keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah daerah," ujar dia, Senin (4/5).
Terakhir, sebanyak tiga ruangan kelas di SD Negeri Tunas Harapan Desa Sukaharja, Kecamatan Warungkiara mengalami kerusakan karena mengalami kebakaran pada 18 April 2015 lalu. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk sementara dilakukan di tenda sambil menunggu perbaikan yang dilakukan pemerintah.