REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direkrtorat Jenderal Pendidikan Menengah (Dit. PSMA Ditjen Dikmen) akan menggelar kompetensi sains internasional. Dirjen Pendidikan Menegah Atas, Achamd Djazidie siap melaksanakan International Science Project Olympiade (ISPRO) yang akan berlangsung pada 3 – 9 Mei 2015 di Jakarta.
Djazidie menjelaskan, kompetensi ini merupakan ajang untuk menumbuhkembangkan budaya meneliti di kalangan usia muda. Dia juga menerangkan, ajang ini bertujuan agar bisa menaingkatkan kesadaran siswa terhadap aksi global. “Terutama dalam menyuarakan perlindungan terhadap planet bumi ini,” ujar Djazidie kepada wartawan pada Senin (4/5) di Kementerian Pendidikan dan Budaya, Jakarta.
Menurut Djazidie, ajang yang diadakan di Jakarta ini merupakan tahun ketiga kalinya. Bahkan, kata dia, Indonesia kembali lagi menjadi tuan rumah pada perhelatan akbar ini.
Pada kompetisi ini, katanya, akan dilombakan berbagai bidang penelitian seperti Biologi, Fisika, Kimia, Lingkungan dan Teknologi dengan peserta dari berbagai negara belahan dunia termasuk Indonesia. Menurut Djuazidie, terdapat 31 negara yang akan berpartisipasi pada perlombaan internasional ini.
Selain mengembangkan budaya penelitian, Djazidie juga berharap kompetisi ini bisa mempererat hubungan Indonesia dengan negara lainnya. Menurutnya, para peserta yang berusia SMA ini diharapkan bisa membangun komunikasi yang baik dengan para peserta dari negara lain tersebut. “Ini juga bisa mempererat tali persahabatan dan kekompakan,” ujarnya.
Djazidie juga menjelaskan, Indonesia telah mendelegasikan 10 naskah penelitian dalam kompetisi ISPRO 2015 ini. Dia juga mengaku optimis Indonesia bisa meraih prestasi yang baik dalam kompetisi membanggakan ini. Ia juga mengaku selama ini prestasi Indonesia sudah tidak diragukan lagi dalam perlombaan demikian.