REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Seorang siswi kelas IX SMP Negeri 4 Purwokerto, Nur Afiah, terpaksa tidak menjalani ujian nasional (UN) di ruang kelas. Dia melaksanakan ujian nasional hari pertama, Senin (4/5), di dalam mobil minibus.
"Dia kami izinkan melaksanakan UN di mobil, karena cedera kaki akibat kecelakaan lalu lintas. Sampai sekarang, cedera kakinya masih belum sembuh," kata Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Purwokerto, Aji Kusmato.
Mobil minibus bernomor polisi R 9155 JH yang digunakan oleh Nur Afiah tersebut, merupakan mobil orang tuanya. Orang tua siswa yang beralamat di Desa Beji Kecamatan Kedungabanteng Kabupaten Banyumas, terpaksa memodifikasi mobil minibus tersebut agar anaknya bisa melaksanakan ujian dengan nyaman.
Dua kursi bagian tengah dan belakang dilepas, sehingga bisa dipasang sejenis dipan beralaskan kasur. Nur Afiah, menjalani UN di monil tersebut sambil berbaring. "Dengan mengerjakan di mobil, Nur bisa tetap menjalani UN di komplek sekolah. Tidak perlu harus melaksanakan UN di rumah sakit," kata Aji.
Dia menyebutkan, Nur Afiah mengalami cedera akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi sekitar sebulan lalu. Akibat kecelakaan tersebut, paha kiri mengalami patah tulang sehingga masih harus dipasangi gips hingga sekarang.
"Sebenarnya, bagi yang sakit bisa mengikuti ujian susulan. Namun Nur minta agar tetap bisa mengikuti ujian sekarang, sehingga setelah kami bicarakan dengan orang tuanya, disepakati agar Nur bisa tetap mengikuti UN dengan cara mengerjakan di dalam mobil," katanya.
Pada hari pertama pelaksanaan UN tersebut, Nur mengerjakan ujian untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Saat menjalani ujian, mobil diparkirkan di tempat teduh dekat ruang kelas yang menjadi lokasi ujian Nur Afiah. Selain itu, semua pintu dan kaca jendela mobil dibiarkan terbuka.
Pengawas sekolah sengaja membuka semua pintu dan kaca jendela mobil dibuka, agar Nur juga tidak merasa gerah. "Dengan membuka seluruh kaca jendela dan pintu mobil, pengawasan yang dilakukan oleh petugas pengawas juga menjadi lebih mudah dilakukan," tambah Aji.
Menurut Aji, sebelumnya pihak sekolah juga telah melaporkan rencana UN di dalam mobil ini kepada Dinas Pendidikan dan panitia UN Kabupaten Banyumas. Pihak Dinas, mengizinkan hal itu dilakukan sehingga orang tua siswa kemudian memodifikasi mobilnya agar anaknya bisa tetap menjalani UN.
Selain Nur Afifah, di SMP Negeri IV Purwokerto, seluruhnya ada 255 siswa yang mengikuti UN. Nur Aifah yang mendapat nomor ujian 214, seharusnya berada di ruang 11 di sekolah tersebut.
Derdasarkan data di Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Ujian Nasional (UN) jenjang SMP/Mts di kabupaten tersebut diikuti 26.278 siswa kelas IX. Peserta ujian dari SMP berjumlah 20.913 siswa, dan peserta UN dari MTs sebanyak 5.365 peserta. Dengan siswa sebanyak itu, pihak Dinas menyediakan 1.408 ruangan untuk pelaksanaan ujian, dengan menempatkan 2.816 orang tenaga pengawas.