Rabu 06 May 2015 16:42 WIB

Kejujuran Sekolah akan Dinilai Lewat IIUN

Rep: c13/ Red: Esthi Maharani
Peserta Ujian Nasional kesetaraan paket B SMP di SMU 80 Sunter, Jakarta Utara, Senin (4/5).  (Republika/Tahta Aidilla)
Peserta Ujian Nasional kesetaraan paket B SMP di SMU 80 Sunter, Jakarta Utara, Senin (4/5). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) berupaya agar kebocoran soal Ujian Nasional (UN) tingkat SMP tidak terjadi lagi. Karena itu, Kemendikbud pun membuat kebijakan baru yang dapat memantau tingkat kejujuran sekolah saat UN dilakukan.

“Kita akan lakukan Indeks Integritas penyelenggaraan Ujian Nasional (IIUN)," ungkap Kepala Pusat Penelitian Pendidikan (Kapuspendik), Nizam, saat dihubungi Republika, Selasa (5/5).

Nizam menjelaskan, IIUN ini merupakan salah satu cara agar pihak sekolah tidak melakukan kecurangan ketika pelaksanaan UN. Dengan IIUN, kualitas dan kejujuran sekolah dapat terlihat dari angka indeks yang diperoleh ketika UN digelar. Nantinya, nilai tersebut akan diberikan kepada dinas pendidikan setempat.

"Penilaian ini akan membuktikan tingkat kejujuran sekolah-sekolah di Indonesia. Pemerintah akan melihat sekolah mana saja yang jujur dan tidak," katanya.

Ia berharap IIUN ini akan terus digunakan agar kecurangan saat UN bisa terus ditekan. Sementara terkait UN SMP, sejauh ini dikatakannya belum ada indikasi kebocoran soal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement