REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Aparat Polres Kota Blitar, Jawa Timur, mengamankan 32 lembar kertas yang diduga lembar bocoran kunci jawaban ujian nasional. Bocoran kunci jawaban itu ditemukan di salah satu SMPN Kota Blitar.
"Ada 32 lembar yang kami diduga bocoran jawaban ujian (kunci jawaban) dan kami masih mencari tahu sumbernya," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Blitar AKBP Yossi Runtukahu, di Blitar, Rabu (6/5).
Ia mengatakan, temuan itu berawal dari laporan warga yang menyebut ada kunci jawaban yang beredar. Kunci jawaban itu untuk pelajaran ujian nasional Bahasa Inggris.
Setelah mendapatkan laporan, petugas langsung menindaklanjuti dan berhasil menemukan lembaran kertas yang di dalamnya diduga ada kunci jawaban. Lembaran kertas itu diamankan dari tangan sejumlah anak yang bersekolah di SMPN 4 Kota Blitar.
Lembaran kertas yang berukuran kecil itu disita petugas dijadikan sebagai barang bukti. Polisi juga meminta keterangan dari kepala sekolah di tempat itu, terkait dengan temuan lembaran kertas yang diduga kunci jawaban itu.
Walaupun sudah menemukan, polisi masih akan mendalami kebenaran isi dari lembaran yang diduga kunci jawaban itu. Polisi juga akan melakukan cek, apakah kertas serupa juga beredar di sekolah lain ataukah sampai luar Kota Blitar.
"Kami masih cek, karena biasanya kebocoran, antara soal dan jawaban harus sama. Kami juga cek, apakah hanya di sekolah itu (tempat ditemukan) ataukah sampai ke sekolah lain di kabupaten," katanya.
Kepala SMPN 4 Kota Blitar Murdiyanto mengaku kaget dengan temuan lembaran yang diduga kunci jawaban itu. Selama pelaksanaan ujian nasional dengan mata pelajaran Bahasa Inggris, semuanya berjalan dengan lancar.
"Kami tidak mengerti isinya (soal ujian), dan belum pernah melihat kunci jawaban beredar, karena kebetulan sampai akhir pelaksanaan tidak ada apa-apa," katanya.
Ia pun tidak bisa memutuskan, apakah lembaran kertas itu benar kunci jawaban atau bukan, sebab sebelumnya juga tidak mengetahui isi dari soal ujian. Seluruh kertas yang berisi soal ujian tertutup dengan rapat, sebelum diserahkan ke siswa untuk dikerjakan.
"Kalau kebocoran kunci jawaban, kami tidak tahu seperti apa. Wujudnya, kami juga belum tahu, dan baru dengar soal ini," kata Murdiyanto.
Ia meminta pelajar mengerjakan soal ujian dengan jujur dan mengabaikan jika ada lembar kertas yang diduga ada lembar jawaban. Ia meyakinkan, agar para anak didiknya mengerjakan ujian dengan kemampuan sendiri.