REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Agama melakukan seleksi untuk Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) yang merupakan program afirmatif pendidikan atas kerja sama Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kemenag dengan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta di Tanah Air.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Dr H Mohsen kepada pers di Jakarta, Kamis menjelaskan, pendaftaran dilakukan tanggal 1 hingga 20 April 2015, sedangkan seleksi diselenggarakan serentak pada 7 Mei 2015, bertempat di Kantor kanwil Kementerian Agama seluruh Tanah Air.
"Jumlah pendaftar seleksi PBSB Tahun 2015 mencapai 6.181 calon peserta. Dari jumlah tersebut mereka akan berkompetisi memperebutkan 300 kursi beasiswa untuk berbagai program studi pilihan," katanya.
Mohsen menjelaskan, seleksi diikuti santri lulusan tahun 2015 dari Madrasah Aliyah (MA) dalam naungan pondok pesantren, lulusan tahun 2014 dan 2015 dari pondok pesantren muadalah (PPM), dan lulusan tahun 2014 dan 2015 dari Pondok Pesantren Salafiyah (PPS) penyelenggara Paket C.
Materi ujian seleksi PBSB disusun, dirakit, dan diselaraskan oleh tim perwakilan dari masing-masing perguruan tinggi mitra, praktisi atau tokoh pendidikan keagamaan Islam, dan pihak Kementerian Agama yang berpengalaman di bidangnya.
Hasil seleksi lembar jawaban komputer (LJK) akan diolah dan dikoreksi oleh pihak ITS Surabaya yang berpengalaman dalam teknologi komputerisasi dan sudah dipercaya berbagai lembaga untuk mengerjakan pengolahan dokumen negara dan sejenisnya.
Calon peserta PBSB Tahun 2015 yang dinyatakan lulus akan ditetapkan melalui SK Dirjen Pendidikan Islam Kemenag. Selanjutnya mereka akan mendapatkan bantuan beasiswa berupa biaya pendidikan yang besarannya sesuai biaya kuliah tunggal (BKT) dan atau uang kuliah tunggal (UKT) masing-masing perguruan tinggi mitra.
Selain itu, mereka akan memperoleh biaya hidup (living cost) dengan besaran sesuai standar biaya masukan (SBM) yang telah ditetapkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) untuk Tahun Anggaran 2015 serta mendapatkan biaya tunjangan lain untuk mendukung aktivitas peningkatan mutu peserta.
Menurut Mohsen, PBSB berawal tahun 2005 dengan bermitra bersama dua perguruan tinggi, yaitu UIN Syarif Hidyatullah Jakarta dan Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor. Sampai Tahun 2014 PBSB telah bekerja sama dengan 17 perguruan tinggi.
"Seiring banyaknya tanggapan dan harapan masyarakat hingga apresiasi tokoh nasional atas manfaatnya, PBSB kemudian menjadi program unggulan hingga sekarang," katanya sambil menambahkan bahwa hingga 2014 Kementerian Agama telah menyalurkan beasiswa tersebut kepada sebanyak 1.923 santri.