Kamis 07 May 2015 20:07 WIB

Sejumlah Siswa Sleman Ikut UN Susulan Pekan Depan

Peserta Ujian Nasional kesetaraan paket B SMP di SMU 80 Sunter, Jakarta Utara, Senin (4/5).  (Republika/Tahta Aidilla)
Peserta Ujian Nasional kesetaraan paket B SMP di SMU 80 Sunter, Jakarta Utara, Senin (4/5). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sejumlah siswa di Kabupaten Sleman dijadwalkan mengikuti ujian nasional susulan pekan depan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kurikulum dan Kesiswaan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sleman, Ery Wirdayana pada awak media.

"Hari pertama (11/5) jadwalnya Bahasa Indonesia, ada tiga siswa yang ikut susulan. Hari kedua matematika ada empat. Hari ketiga Bahasa Inggris, lima siswa. Hari terakhir IPA, tiga siswa," katanya, Kamis (7/5). Semua siswa yang terdaftar dalam UN susulan tidak dapat mengikuti ujian karena sakit. Mereka akan melaksanakan susulan di pokja, menggunakan kartu ujian yang sama.

Secara umum UN SMP/MTs tahun ini tidak mengalami kendala yang berarti. Termasuk untuk pendistribusian dan pengamanan naskah soal, serta pelaksanaannya berjalan lancar. Terkait sepuluh siswa yang mengundurkan diri dari UN, Kepala Disdikpora, Arif Haryono mengatakan akan meninjau dan mengevaluasi hal tersebut.

"Berdasarkan laporan sekolah, siswa mengundurkan diri karena tidak memiliki motivasi dalam belajar. Kejadian ini harus kita kaji. Sebab pasti ada latar belakang di balik itu," tuturnya saat ditemui di Kantor Pemkab Sleman.

Padahal menurutnya, siswa tersebut sudah diberi pembinaan. Tapi anehnya mereka masih saja mengundurkan diri.

Ia meminta agar sekolah memperhatikan berbagai sisi yang bisa jadi penyebab mengapa sikap siswa begitu. Misalnya dari segi ekonomi, kesiapan mental menghadapi UN, hingga latar belakang keluarga.

Arif memaparkan Kondisi keluarga yang bermasalah (broken home) pun bisa memicu turunnya minat siswa dalam belajar. "Jadi jangan siswa yang disalahkan," katanya.

Ia berharap ke depannya, kunjungan sekolah ke rumah siswa dapat ditingkatkan. Dengan tujuan memberi motivasi belajar pada siswa dan mengetahui keseharian siswa.

Arif kemudian menjelaskan, meski ada sepuluh siswa yang mengundurkan diri dari UN, hal tersebut tidak berpengaruh bagi pemetaan pendidikan di Kabupaten dan Sekolah. "Nilai yang digunakan sebagai pemetaan hanya berdasarkan siswa yang mengikuti UN," katanya menutup penjelasan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement