REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menunjuk Institut Teknologi Surabaya (ITS) menjadi Pusat Desain dan Rekayasa Kapal Perang.
"Kita sudah memiliki Pusat Desain Kapal Nasional, lalu Kemenhan meningkatkan statusnya menjadi Pusat Desain dan Rekayasa Kapal Perang," kata Dekan FTK ITS Eko Budi Djatmiko di Surabaya, Sabtu (9/5).
Ditemui di sela "Marine Icon 2015" yang diselenggarakan mahasiswa FTK ITS di kawasan Monumen Kapal Selam (Monkasel) Surabaya, ia menjelaskan penunjukan tersebut merupakan bagian dari peran ITS mendukung Poros Maritim.
"Untuk mendukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, banyak dosen ITS ditarik ke pusat untuk membantu mewujudkan kebijakan Presiden Joko Widodo itu," katanya.
Selain penunjukan sebagai pusat desain dan rekayasa kapal perang, ITS juga diminta membantu membangun tol laut dan pembuatan kapal selam di PT PAL yang merupakan kerja sama antara Indonesia dengan Korea.
"ITS diminta membantu menyiapkan desain pembangunan galangan kapal selam,karena kerja sama dengan Korea itu sudah ditindaklanjuti dengan membuat dua kapal selam di Korea," katanya.
Tahun berikutnya, kerja sama pembuatan lima kapal selam itu akan dilanjutkan dengan membangun tiga kapal selam, sisanya di PT PAL.
"Sejak 1960, ITS sebenarnya sudah mendapat amanah menyiapkan teknologi kemaritiman, namun selalu terkendala dengan kebijakan pemerintah," katanya saat mendampingi Rektor ITS Joni Hermana.
Eko mengatakan Indonesia akan segera memiliki kapal jenis fregat yang panjangnya sampai 150 meter, bukan sekadar kapal patroli berukuran besar seperti selama ini.