REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kepiawaian siswa SMA Pondok Pesantren Modern Islam Assalam, Solo, Jateng, patut diacungi jempol. Ini terlihat ketika berlangsung video conference dengan siswa sederajat Portland Secondary College, Victoria, Australia, Selasa (12/5).
Teleconference diawali sambutan Dr Myung-sook Auh, Program Director of the Asia Connexion, Senior Lecture , School of Education University of New England Amiradale, New South Wales, Australia. Myung mediator yang menawarkan program ini ke Assalam.
Rachmiah, mengawali dialog bertajuk Social Media. Siswi kelas 11 SMA Pondok Assalam tampil piawi, bak reporter televisi berbahasa Inggris. Ia mengenal kalangan remaja Indonesia memanfaatkan jejaring sosial kepada kenalan siswa SMA di negeri Kanguru sana.
''Kaum remaja di negeri kami, saat ini tengah menggandrungi media sosial. Sejak anak SD, SMP, SMA, familier dengan FB, Twitter, Youtube, WA. Banyak kebaikan maupun dampak keburukan dari penggunaan media sosial ini,'' katanya. Paling populer FB.
Kaum remaja atau pelajar yang menggunakan media sosial sebaiknya perlu dibatasi. Ini untuk mengantisipasi penyalahgunaan jejaring sosial. Misalnya, pornografi. Memang, penggunaan media ini tidak bisa dibatasi. Jika dibatasi, kata dia, kaum remaja semakin tambah kreatif.
Peserta video conference dari Portland Secondary College kebanyakan wanita. Mereka begitu tampil menyapa dengan lawan bicara menyapai, ''haai''. Lalu mereka bertanya,''apa manfaat media sosial di Indonesia''.
''Banyak sekali,'' jawab Rachmiah. Media sosial era globalisasi ini, bisa untuk mencari dan menambah teman sekolah, teman kerja, sebanyak-banyaknya. Juga ketemu saudara jauh. Pokoknya, bermanfaat bagi banyak orang.
Remaja lebih dari tiga-empat jam sehari bergelut dengan media sosial. Malah, kadang remaja cenderung suka menyendiri, berlama-lama di hadapan laptop, tak mau diganggu berselancar dengan dunia maya.
Siswa asal Pulau Kanguru sempat kaget ketika aktivitas keseharian siswa SMA Assalam. Pagi usai Salat Subuh, mandi, sarapan, belajar sampai sore, olahraga, makan malam, belajar, berdoa membaca kitab Suci Alqur'an, baru istirahat tidur. Jawaban Gozali membuat mereka geleng-geleng. ''Ya iyalah, di sini boarding scholl,'' celetuk siswa lain.
Yang membuat kaget, dalam konferensi ini siswa sana juga bisa menggunakan Bahasa Indonesia. Meski diucapkan terpatah-patah, dialog berjalan lancar. Kadang, banyak lucunya. ''Bahasa Indonesia di sini terkenal juga,'' katanya.
Menurut Bambang Arif Rahman MAg, guru SMA Assalam yang juga Manager Assalam Leadership Center (ALC), model video conference ini salah satu model pengembangan kemampuan dialog siswa dengan Bahasa Inggris. ''Biayanya nol Rupiah, karena cukup menggunakan media internet,'' katanya.
Program Australia-Indonesia connexion masih berlanjut 26 Mei nanti. Temanya Holiday in Indonesia, and Holiday in Australia. Kemudian dilanjutkan 23 juni mengambil topik Culture and Custum. ''Mudah-mudahan kerjasama ini saling menambah wawasan siswa kedua belah pihak,'' harap Bambang.