Kamis 14 May 2015 17:02 WIB

Demi Biaya Sekolah Anak, Petani Ngawi Gadaikan Traktor

  Deretan traktor yang akan dibagikan ke petani saat kunjungan kerja Presiden Jokowi di Desa Jetis, Ponorogo, Jumat (6/3).
Foto: Antara
Deretan traktor yang akan dibagikan ke petani saat kunjungan kerja Presiden Jokowi di Desa Jetis, Ponorogo, Jumat (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Sejumlah petani di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menggadaikan mesin traktor miliknya ke kantor pegadaian setempat untuk membiayai kebutuhan sekolah anak menjelang tahun ajaran baru 2015-2016.

Salah satu petani setempat, Parno, Kamis (14/5), mengatakan, kegiatan tersebut rutin ia lakukan setiap tahun setelah musim tanam seperti saat ini. Terlebih, menjelang tahun ajaran baru sekolah anaknya yang masih duduk di bangku SMA membutuhkan biaya.

"Uang hasil menggadaikan traktor tersebut akan saya gunakan untuk mencukupi kebutuhan sekolah anak saya. Sedangkan sisanya dipakai untuk keperluan musim tanam mendatang," ujar Parno, kepada wartawan.

Menurut dia, para petani bisa mendapatkan uang antara Rp 3 juta hingga Rp 10 juta dari hasil menggadaikan mesin traktornya tersebut. Besaran pinjaman yang didapatkan tergantung dari kondisi traktor yang digadaikan. "Kalau kondisi traktornya bagus, harga yang didapatkan bisa mencapai Rp 5 juta lebih. Traktor tersebut digadaikan sekitar dua hingga tiga bulan ke depan dan ditebus saat musim panen tiba," katanya.

Para petani mengaku terpaksa menggadaikan mesin traktornya untuk membiayai berbagai kebutuhan keluarga, karena menurut mereka sudah tidak ada pilihan lain untuk segera mendapatkan uang. Hingga saat ini sudah ada puluhan traktor milik petani Ngawi yang digadaikan ke kantor pegadaian setempat.

Kepala Pegadaian Ngawi Sri Yuli Astuti, mengatakan, selain traktor, barang lain yang banyak digadaikan oleh nasabah adalah perhiasan. "Selain traktor, perhiasan juga mendominasi barang yang digadaikan di kantor kami. Jaminan perhiasan mencapai 90 persen dari transaksi gadai di Pedagaian Ngawi," kata Sri Yuli Astuti.

Sri Yuli menjelaskan, tingginya minat menggadaikan barang telah berdampak pada peningkatan outstanding loan atau jumlah pemakaian dana kredit oleh debitur di pegadaian setempat, yang mencapai 20 persen.

Pada bulan April, outstanding loan Pegadaian Ngawi mencapai Rp 32,7 miliar, naik menjadi Rp 33,5 miliar hingga pertengahan bulan Mei tahun ini.

Diperkirakan, jumlah warga yang menggadaikan barang masih akan terus bertambah seiring dengan dimulainya tahun ajaran baru sekolah pada pertengan Juni mendatang yang bersamaan dengan memasuki bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran tahun 2015.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement