REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Direktur Pendidikan Madrasah Kementerian Agama, Nur Kholis Setiawan, bangga atas prestasi siswa-siswi madrasah aliyah yang mampu menembus perguruan tinggi negeri (PTN) favorit di Indonesia. Hal ini menunjukan bukti kualitas pendidikan Madrasah Aliyah mampu bersaing dengan sekolah umum lainnya.
“Saya sangat apresiasi kepada seluruh siswa-siswi madrasah aliyah, apalagi jika ada yang tembus di luar negeri.” Katanya kepada Republika kamis, (14/5).
Nurkholis mengatakan, Madrasah sama persisi dengan sekolah umum lainya, seperti Madrasah Ibtida’iyah (MI) sama dengan Sekolah Dasar (SD), Madrasah Tsanawiyah (MTS) sama dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Aliyah sama dengan sekolah menengah atas (SMA). hanya saja beda materi kurikulum yang diasjikan. “kalau madrasah lebih dominan dengan keislamanya.” Katanya.
Kholis menjelaskan, Keunggulan sekolah madrasah memiliki kemampuan yang mumpuni menghadapi persaingan global. Lantaran madrasah bukan sekedar membekali ilmu agama, tetapi juga memadukan ilmu pengetahuan umum. “Hal ini yang tidak diragukan untuk bersaing dengan sekolah yang lain.” Jelasnya.
Kholis menyatakan, memang siswa madrasah harus mampu bersaing dengan sekolah umum lainya. Pasalnya, mereka memiliki kualitas dan prestasi yang sama dengan siswa-siwi sekolah yang lain. “apalagi manusia sudah diberikan kemampuan berfikir sama rata, hanya saja perlu melatih kebiasan dalam menggunakan fikiran tersebut,” jelasnya.
Pencapaian siswa madrasah membuktikan prestasinya yang tidak diragukan terhadap bangsa Indonesia lantaran siswa madrasah memiliki semangat yang tinggi. “apalagi siswa-siswi madrasah di kampung yang memiliki keterbatasan fasilitas, itu semangatnya pasti luar biasa.” katanya.
Ketika pemerintah menerbitkan pelayanan standar terhadap madrasah. Hal tersebut merupakan regulator untuk memiliki kesamaan standar. “Tapi tidak berarti lembaga yang belum memenuhi standar kemudian terhamdat meraih prestasi.” Ujarnya.
Kholis menginstruksikan kepada pemerintah agar membuka lebar beasiswa terhadap anak-anak berprestasi yang memiliki keterbatasan financial. “Kalau beasiswa diberikan kepada orang kaya kan mubadzir. Sudah saatnya otak-otak cerdas ini yang harus dibela.” Ujarnya.