REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Pada Ujian Nasional tahun ini banyak siswa di Kota Malang dengan nilai akhir di bawah 50. Namun, hanya tiga siswa dari SMA swasta di Kota Malang, Jawa Timur yang dinyatakan tidak lulus.
"Siswa yang mendapat UN di bawah 50 memang banyak, tapi bukan itu faktor penentu siswa tidak lulus. Kemungkinan terbesar karena perilaku siswa, sehingga sekolah memberi keputusan untuk tidak meluluskan," jelas Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Swasta Kota Malang Ki Purnomo Adji (17/5).
Purnomo menjelaskan, kriteria kelulusan siswa didasarkan pada tiga hal, yakni menyelesaikan seluruh program pembelajaran, nilai sikap atau perilaku minimal baik, lulus ujian sekolah/madrasah.
Tiga siswa itu, merupakan siswa dari tiga sekolah yang berbeda dari 35 SMA Swasta Kota Malang.
Purnomo menjelaskan, dengan adanya keberanian sekolah mengambil sikap tidak meluluskan siswanya, menunjukkan bahwa penentu kelulusan memang tidak terfokus pada nilai.
"Dengan adanya kejadian ini, maka siswa akan lebih menjaga sikap dan perilaku, tidak hanya mengejar nilai tapi meninggalkan budaya dan adat sebagai orang berpendidikan," jelas pria yang juga kepala SMA Taman Madya ini.
Purnomo mengatakan sekolah juga harus terfokus pada perilaku sehingga siswa yang lulus merupakan siswa yang memang sudah siap terjun ke masyarakat.
Menindaklanjuti nasib tiga siswa itu, Purnomo menjelaskan, biasanya sekolah akan menawarkan pengulangan pembelajaran selama setahun untuk mengikuti ujian tahun depan.
"Sekolah akan mengevaluasi sistem pembelajarannya untuk menciptakan lulusan yang lebih baik," jelasnya.