Ahad 17 May 2015 16:50 WIB

Evaluasi Kelulusan, Program Pembinaan Karakter Digalakan

Rep: C97/ Red: Djibril Muhammad
Lulus UN SMP
Foto: Antara
Lulus UN SMP

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman akan menggalakan program pembinaan karakter sebagai tindak lanjut dari evaluasi kelulusan SMA yang baru diumumkan beberapa hari lalu.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kurikulum dan Kesiswaan Disdikpora Sleman, Ery Wirdayana pada Republika, Ahad (17/5). Ia menyampaikan, pencapaian kelulusan tahun ini tidak sesuai target. Di mana terdapat lima orang siswa yang dinyatakan tidak lulus sekolah.

Menurutnya penyebab kegagalan ini didominasi oleh sikap siswa yang tidak baik. "Ya sifat siswa yang buruk jadi alasan mengapa mereka tidak lulus. Saat ini kan yang menentukan kelulusan sekolah. Ada juga yang tidak lulus karena tidak mengikuti ujian sekolah, tapi UN-nya dia hadir. Padahal sekarang UN kan hanya syarat wajib ikut. Bukan komponen kelulusan yang utama," ujar Ery.

Pencapaian pendidikan tahun ini jepas sangat turun. Sebab di tahun sebelumnya, siswa di Sleman bisa lulus hampir 100 persen. Hanya ada satu diswa SMA yang tidak lulus. Adapun lima siswa yang tidak lulus, terdiri dari  tiga siswa SMK dan dua siswa SMA.

Dua siswa dari SMK Piri Sleman dan satu siswa dari SMK Karya Rini. Sedangkan untuk SMA, masing-masing satu siswa dari SMA Raden Patah dan MAN Tempel.

Ery menuturkan, penentu kelulusan siswa di antaranya, siswa harus menyelesaikan seluruh pembelajaran, nilai sikap minimal B, dan lulus ujian sekolah. Nilai ujian sekolah terdiri dari 50 persen nilai rapor dan 50 persen nilai ujian sekolah. "Kelulusan ini yang menentukan sekolah masing-masing," katanya menerangkan.

Nilai tertinggi dari jenjang SMK, diraih SMK 2 Depok, yaitu rata-rata 342,71. Kemudian SMK 1 Godean rata-rata 325,35, dan SMK 1 Depok dengan rata-rata 311,13. Nilai SMK 2 Depok bukan hanya tertinggi di Sleman, namun juga se DIY. Untuk SMK 1 Godean peringkat lima dan SMK 1 Depok peringkat 10 se DIY.

Ery menambahkan untuk jenjang SMA program IPA, nilai tertinggi diraih oleh SMA Kolose De Brito dengan nilai rata-rata 467,45.

Kedua SMA Muhammadiyah Prambanan dengan nilai  452,3, dan ketiga SMA Kalasan 444,9. "Program IPS, nilai tertinggi SMA Godean dengan nilai rata-rata 448,27, kedua SMA Kalasan dengan nilai 443,88, dan SMA Depok 436,09," ujar Ery.

Kepala Disdikpora Sleman, Arif Haryono berpesan, bagi siswa yang telah lulus diharap segera mempersiapkan diri untuk melanjutkan jenjang selanjutnya. Baik untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk bekerja.

"Maka itu, meski sudah lulus, siswa diharapkan untuk tetap belajar. Termasuk bagi yang akan mencari kerja sebagai bekal pengetahuan setelah sekolah," papar Arif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement