REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ketua MKKS SMA Negeri Kota Malang, Tri Suharno mengatakan meskipun banyak siswa yang memperoleh Ujian Nasional di bawah 50, tetapi SMAN Kota Malang lulus 100 persen. Pengumuman dilakukan 15 Mei sesuai Prosedur Operasional Sekolah (POS) UN.
"Untuk tata cara pengumuman hasil kelulusan, dilakukan Jumat (15/5) pukul 10.00 melalui website sekolah masing-masing, tetapi ada juga sekolah yang mengumumkan dengan memanggil wali murid dan melampirkan UN," katanya, Ahad (17/5).
SMAN 8 Kota Malang menyebut, Ujian Nasional pada 2015 ini mendapatkan hasil yang berbeda dibandingkan hasil Ujian Sekolah. Dari enam mata pelajar di setiap jurusan, hanya ada dua mata pelajaran yang semua siswanya mendapatkan nilai di atas 55.
"Dari semua mata pelajaran, hanya Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris saja yang semua nilainya diatas 55. Jumlah siswa kami ada 297 orang," kata Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum SMAN 8 Kota Malang, Elis Ristiyorini.
Bagi siswa yang mendapat nilai dibawah 55, sekolah memberikan penjelasan bahwa siswa bisa mengikuti ujian susulan untuk memperbaiki nilai. Meskipun, hingga saat ini belum ada petunjuk tentang kapan dan bagaimana ujian nasional ulang atau susulan dilakukan. Selain itu, ujian nasional juga tidak menentukan lulus dan tidaknya pelajar.
"Kalau mereka ingin memperbaiki nilai, ya bisa ikut ujian perbaikan, tapi sampai sekarang belum tahu kapan dan bagaimana teknisnya. Untuk kelulusan tergantung nilai ujian sekolah dan rapor mereka," katanya.
Ia menambahkan di SMAN 8, 100 persen semua siswanya lulus. Ada 48 siswa yang sudah diterima di perguruan tinggi negeri lewat jalur undangan.
Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan (dindik) Kota Malang Budiono menjelaskan, dindik belum menerima laporan dari 63 SMA/SMK negeri dan swasta di Kota Malang tentang kelulusan siswa mereka. Menurutnya sebagian besar sekolah menggelar rapat pleno Jumat (15/5), sekaligus mengundang wali murid dan menyerahkan hasil kelulusan siswa.
"Berdasarkan Permendikbud nomor 5 tahun 2015, kelulusan ditentukan oleh sekolah masing-masing sesuai prosedur yang diatur dalam permen itu. Sampai sekarang kami belum menerima data tentang kelulusan itu," katanya.
Namun dia mengakui, ada banyak siswa yang mendapatkan nilai UN dibawah nilai 55, terutama untuk soal Matematika yang jatuh. Budiono menyebut, banyaknya angka di bawah 55 lantaran motivasi yang kurang dari siswa.