REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pada hari pertama Ujian Nasional tingkat SD, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan melakukan pemantauan ujian nasional bagi siswa SD di beberapa tempat.
Heryawan yang akrab disapa Aher, menjamin proses ujian bisa aman dan lancar.
"Kami jamin nggak ada masalah, kalau pendahulunya nggak ada masalah, maka ujian nasional tingkat SD, MI dan paket A pun nggak ada masalah," ujar Aher usai melakukan pemantauan ujian di SD Banjarsari dan SD Merdeka, Senin (18/5).
Aher pun menjamin, tidak ada kebocoran soal. "Sejauh ini distribusi soal tidak ada masalah, tetapi tentu evaluasi akan dilakukan nanti setelah selesai," katanya.
Jumlah peserta UN SD di Jabar yang mengikuti UN, sekitar 872.354 SD. Itu, sudah termasuk SD luar biasa dan Paket A.
Menurutnya, perubahan pembuatan soal ujian nasional yang dilimpahkan ke provinsi, tidak masalah. SD dan MI paling banyak, jadi akan sangat wajar ada pengotonomian. Sehingga, pengkoordinasiannya lebih mudah.
"Sementara pemerintah pusat bisa mengawasi kami sehingga tidak ada kelalaian dan kesalahan," katanya.
Dari sisi pengawasan pelaksanaan ujian nasional, kata dia, tentunya itu tidak ada masalah. Karena, satu ruangan kelas diatur untuk 20 siswa dengan 20 soal yang berbeda.
"Untuk pengawasan ujian, kita silang guru gurunya, guru guru ngawasin sekolah lain, begitu juga dengan soal, " katanya.