Senin 18 May 2015 16:33 WIB

Pelajar Indonesia Raih Penghargaan Bidang Matematika dan Kimia di AS

Rep: c13/ Red: Dwi Murdaningsih
kimia(ilustrasi)
Foto: www.prosafe.co.id
kimia(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tiga tim pelajar Indonesia meraih penghargaan terbesar dunia dalam ajang Intel International Science and Engineering Fair yang dilaksanakan pada 10-15 Mei 2015 di Pittsburgh, Amerika Serikat. Generasi bangsa Indonesia ini mampu mendapatkan penghargaan pada kategori Matematika, Ilmu Material dan Kimia.

Terkait prestasi anak  bangsa Indonesia ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan  pun ikut mengapresiasinya. “Kami apresiasi sekali, semoga dampak dari program ini dapat menghadirkan pemimpin masa depan,” ujar Anies saat menerima kunjungan para pelajar Indonesia yang mengikuti kompetisi Intel International Science and Engineering Fair di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Senin (18/5).

Tim pelajar pertama Indonesia yang mendapatkan penghargaan ini, yakni siswa yang berasal dari Bali, I Dewa Gede Ary Palguna dan I Kadek Sudiarsana. Kedua pelajar SMAN Bali Mandara  Singaraja Bali ini mendapatkan penghargaaan keempat dalam kategori karya ilmiah. Karya ilmiah mereka sendiri berjudul ‘Motifs Development of Grinsing Sarong’.

Penghargaan internasional juga diterima pelajar Indonesia yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. Luca Cada Lora dan Galih Ramadhan berhasil meraih penghargaan keempat untuk kategori ilmu material. siswa SMA Negeri 1 Surakarta ini memperoleh penghargaan pada karya ilmiahnya yang berjudul ‘Packed VolcASH: An Inorganic Nature of Heavy Metal Absorbent’.

Selain Bali dan Surakarta, pelajar dari Pontianak juga ikut menyumbangkan penghargaan pada ajang dunia itu. Perwakilan dari SMA Katolik Gembala Baik Pontianak, Kalimantan Barat ini mendapatkan penghargaan Sertifikat Penyebutan Terhormat (Honorable Mention). Mereka berhasil menorehkan penghargaan pada kategori Kimia dalam karya ilmiah yang berjudul ‘Bagasse-Based Activities Carbon as Effective for Heavy Metal Contamination from Industrial Avtivities (Case Study: Gold Mining Area in Mandor River, West Kalimantan).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement