REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Salah satu kabupaten di Provinsi Papua meraih nilai Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) terendah di Indonesia.
Mendikbud Anies Baswedan menjelaskan, ada dua komponen yang dilihat saat menetapkan IIUN pada sekolah-sekolah yang melaksanakan UN. Pertama, kata dia, yakni kerjasama antar siswa saat pelaksanaan UN.
Kedua, lanjutnya, kerjasama yang terorganisasi yang dilakukan sejumlah pihak saat UN beberapa waktu lalu.
“Jadi, seperti ada semacam ada pihak yang memberikan dan yang menerima secara organisir,” ujar Anies, kemarin.
Hal ini terungkap dari data Laporan Hasil Ujian Nasional dan Indeks Integritas Ujian Nasional per Kabupaten/Kota Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kabupaten Nduga meraih nilai terendahpada hasil IIUN se-Indonesia. Kabupaten Nduga, Provinsi Papua memperoleh nilai IIUN sekitar 18,40 dengan rata-rata nasional 63,28.
Urutan kedua pada hasil IIUN 2015 ini ditempati oleh Kabupaten Buru Selatan, Provinsi Maluku. Kabupaten ini hanya mampu mendapatkan nilai 19,60 pada hasil IIUN.
Posisi ketiga ditempati Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua. Sekolah-sekolah pada wilayah ini hanya bisa mencapai nilai 19,97 pada pelaksanaan UN tingkat SMA/SMK/MA 2015.
Kemudian, Kabupaten Simalungun juga menempatkan sebagai wilayah yang memiliki hasil IIUN terendah. Kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara ini hanya mampu menggapai nilai IIUN sekitar 21,29.
Posisi hasil IIUN terendah selanjutnya ditempati oleh Kabupaten Jenoponto. Kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan hanya bisa mendapatkan nilai integritas UN 25,14.