REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyatakan, seluruh daerah di Indonesia harus memiliki akses pendidikan yang mudah dicapai. Hal tersebut juga termasuk daerah-daerah terpencil di Indonesia.
Menurut Presiden, pemerintah sangat berkomitmen untuk mewujudkan pemerataan pendidikan. Pemerataan tersebut harus sampai ke daerah-daerah yang utamanya sudah diidentifikasikan sebagai wilayah yang pelayanan pendidikan masih rendah. Hal tersebut menyangkut biaya pendidikan, distribusi guru, dan sarana dan prasarana yang akan terus ditingkatkan termasuk infrastruktur.
Dia menceritakan, seorang anak di Wamena pernah memberitahunya harus berjalan kaki selama 2,5 jam untuk mencapai sekolah. ''Ini masalah infrastruktur menjadi tugas pemerintah,'' kata dia saat Pelepasan Guru Garis Depan, Istana Negara, Jakarta, Senin (25/5).
Presiden menuturkan, angkatan yang akan disebar ke utamanya daerah-daerah terpencil itu merupakan angkatan pertama terdiri dari 798 guru. Indonesia, kata dia, memiliki lebih dari 17 ribu pulau besar maupun kecil. Banyak daerah-daerah terpencil seperti Dompu, Merauke, Pulau Sebatik membutuhkan guru. Nantinya, apabila dilihat masih diperlukan akan dikirimkan angkatan-angkatan selanjutnya.