Selasa 26 May 2015 09:24 WIB

Babad Diponegoro dan Naskah negara Jadi Bagian Ingatan Dunia

Rep: C13/ Red: Erik Purnama Putra
Naskah kuno Babas Diponegoro.
Foto: Unesco
Naskah kuno Babas Diponegoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Babad Diponegoro dan Naskah Negara dikukuhkan menjadi bagian ingatan dunia atau Memory of the World (MoW) oleh Unesco. Karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sangat memberikan kredit khusus kepada pihak yang selama ini telah memperjuangkannya.

“Saya sangat apresiasi kepada orang-orang yang telah memperjuangkan dua naskah kita untuk menjadi bagian MoW,” ujar Mendikbud Anies Baswedan pada acara 'Pengukuhan Babad Diponegoro dan Naskah Negarakertagama' di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (25/5).

Anies memaparkan, pengkuhan dua naskan kuno Indonesia itu bukanlah hal mudah untuk dilakukan. Menurut dia, perjuangannya serupa dengan perjuangan keras lain dalam membawa negara Indonesia ke kacah internasional.

Anies berharap, pengalaman, semangat dan keilmuan para pejuang naskah itu bisa diturunkan. Menurut dia, kelebihan mereka harus diturunkan kepada generasi muda bangsa Indonesia. Sehingga, pengalaman dan rasa berjuang itu terus bisa membawa Indonesia ke kancah dunia.

Mantan rektor Universitas Paramadina tersebut mengatakan, dokumen-dokumen sejarah seperti dua naskah kuno itu sangat penting. Dia juga berpendapat pengukuhan dua naskah kuno ini bisa menggugah kesadaran masyarakat Indonesia. Dia berharap momen tersebut bisa menarik kesadaram akan pentingnya dokumen-dokumen bersejarah di Indonesia.

Karena pentingnya dokumen sejarah, Anies menilai naskah-naskah kuno Indonesia lainnya pun perlu didorong untuk menjadi ingatan dunia. Anies juga meminta masyarakat Indonesia untuk terus melestarikan bentuk-bentuk yang berkaitan dengan sejarah Indonesia termasuk dokumen-dokumen atau naskah.

“Karena dari sejarah kita bisa mempelajari banyak hal, kita harus melihat sejarah untuk membangun bangsa Indonesia,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement