REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Sekolah di Kota Yogyakarta yang sudah melaksanakan sistem pengajaran berdasarkan Kurikulum 2013 pada Tahun Ajaran 2014/2015 tetap melanjutkan penggunaannya pada tahun ajaran mendatang.
"Sekolah yang pada tahun lalu sudah menggunakan Kurikulum 2013, akan tetap melanjutkan penggunaannya pada tahun ajaran mendatang. Ada 35 sekolah dari SD hingga SMA/SMK," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Jumat.
Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta bahkan sudah menyiapkan pelatihan kepada guru yang mengampu pengajaran di kelas 3, kelas 6, kelas 9, dan kelas 12 sehingga siap menjalankan Kurikulum 2013.
Pelatihan dilakukan karena pada Tahun Ajaran 2014/2015, siswa di kelas 3, 6, 9, dan 12 belum melaksanakan Kurikulum 2013.
Pelatihan guru dilakukan bekerja sama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan serta Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK).
Kebutuhan buku ajar untuk siswa di sekolah yang tetap meneruskan Kurikulum 2013 akan dipenuhi oleh pemerintah pusat.
"Sudah ada edaran dari kementerian mengenai buku ajar. Pengadaaan buku akan dilakukan dengan sistem lelang menggunakan e-katalog. Harapannya, kebutuhan buku bisa tetap dipenuhi dan tidak lagi ada keterlambatan," katanya.
Edy mengatakan pelaksanaan Kurikulum 2013 di Yogyakarta berjalan dengan baik meskipun perlu ada perbaikan, di antaranya sistem penilaian siswa.
Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta terus mengembangkan aplikasi untuk mempermudah sistem penilaian siswa berbasis Kurikulum 2013 sehingga tidak ada lagi guru yang beralasan kesulitan melakukan penilaian.
Sekolah lain yang pada tahun lalu belum menjalankan Kurikulum 2013 secara penuh, tetap akan menggunakan sistem pengajaran berbasis Kurikulum 2006.
Pada Tahun ajaran 2014/2015, sebagian besar sekolah di Kota Yogyakarta menyatakan siap menjalankan Kurikulum 2013 dan sudah melaksanakannya selama satu semester.
Namun, adanya kebijakan dari pemerintah pusat membuat sebagian besar sekolah kembali melaksanakan sistem pengajaran berbasis Kurikulum 2006 mulai semester dua.
"Kami akan tetap melakukan evaluasi dan menunggu perkembangan kebijakan dari pemerintah pusat," kata Edy.