REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Maraknya kasus ijazah palsu mengundang keprihatinan berbagai tokoh pendidikan. Salah satunya adalah Presiden Direktur Sekolah Bosowa Bina Insani yang juga Ketua BPH Universitas Bosowa Dr Sutrisno Muslimin MSi.
Menurut doktor pendidikan jebolan Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor itu, sekolah harus mengajarkan para anak didiknya untuk mempunyai sikap dan karakter yang baik, disiplin, jujur dan mempunyai empati terhadap orang lain. Pendidikan tidak boleh menoleransi kepalsuan dan ketidakjujuran.
“Kepalsuan dan ketidakjujuran jangan dibudidayakan dan ditoleransi,” tegas Sutrisno pada wisuda TK Bina Insani Angkatan XXV di Bogor, Sabtu (6/6).
Hal tersebut, kata dia, harus ditekankan sejak pendidikan dini dan dasar, yakni KB/TK dan SD. “Sebab, pendidikan dini dan dasar tersebut sangat besar pengaruhnya pada kepriadian seseorang,” ujarnya.
Perilaku yang muncul setelah seseorang menjadi dewasa banyak yang merupakan bentukan saat dia bersekolah di KB/TK dan SD. “Karena itu, pilihlah sekolah yang baik, yang selalu menanamkan sikap kepribadian dan karakter yang baik kepada anak dididiknya,” tutur Sutrisno Muslimin.