Kamis 11 Jun 2015 16:08 WIB

80 Persen SMP Negeri di Indonesia Lakukan Kecurangan UN

Rep: C97/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait indeks integritas ujian nasional di Jakarta, Senin (18/5).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait indeks integritas ujian nasional di Jakarta, Senin (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan menyampaikan kecurangan ujian nasional (UN) terjadi di 80 persen SMP negeri se-Indonesia. Tindakan yang sama pun terjadi di 89 persen madrasah tsanawiyah negeri. 

Berdasarkan matriks Indeks Integritas UN (IIUN) sekolah-sekolah swasta dinilai lebih jujur. Sebab IIUN jauh lebih tinggi dari pada sekolah negeri. "Hanya ada 58 persen SMP swasta yang indeks integritasnya rendah. Sedangkan MTS swasta 71 persen," ujar Anies di SMPN 1 Kota Magelang, Kamis (11/6).

Nilai IIUN sendiri dihasilkan dari analisis pola jawaban pada sekolah-sekolah yang menggunakan sistem paper based test (PBT). Sedangkan menurut Anies, untuk sekolah pelaksana Computer Based Test (CBT) dapat dipastikan IIUN-nya 100 persen. Standar Integritas pelaksanaan UN sendiri berada pada skala 80 persen.

"Kalau indeks integritas sekolah sudah 80 persen, itu artinya 80 persen siswa di sekolah tersebut melaksanakan UN dengan jujur dan berintegritas," tutur Anies. Ia mengakui, sekarang masih banyak sekolah yang berintegritasnya rendah. Maka itu masalah ini harus segera dipecahkan.

Sebagai langkah awal, Kemendikbud akan menyampaikan hasil IIUN pada masing-masing kepala daerah. Bahkan nilai integritas sekolah dapat dilihat pada website Kemendikbud. Baik SMP dan SMA. "Kondisi ini merupakan potret awal bagi kita semua. Juga sebagai bahan koreksi untuk pelaksanaan proses pendidikan selanjutnya," papar Anies.

Selanjutnya Kemendikbud akan mengundang semua kepala sekolah yang memiliki nilai IIUN di atas 80 persen untuk berkumpul di Jakarta. Hal tersebut ditujukan sebagai apresiasi atas komitmen kejujuran dalam penyelenggaraan UN. "Jadi kalau ada kepala sekolah yang tidak diundang oleh kami. Itu artinya integritas sekolah tersebut rendah," ucap pria yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina itu.

Ia berharap ke depannya IIUN sekolah-sekolah di Indonesia dapat semakin meningkat. Namun Anies enggan menyebutkan berapa target yang akan ia canangkan untuk pencapaian IIUN tahun depan. Adapun SMP penyelenggara UN dengan sistem PBT tahun ini adalah 52.163 sekolah. Sedangkan CBT 42 sekolah.

Dari sekian banyak SMP pelaksana UN dengan sistem PBT, yang mencapai IIUN di atas 80 persen hanya sedikit. SMP negeri 20 persen, SMP swasta 42 persen, MTs negeri 11 persen, MTs swasta 29 persen. Tiga besar sekolah dengan IIUN tertinggi adalah SMPN 1 Magelang dengan IIUN 97,12 dan nilai rata-rata UN 93, 53.

Kedua SMPN 1 Pakem dengan IIUN 96,78 dan nilai rata-rata UN 92,83. Ketiga, SMPN 1 Godean dengan IIUN 96,72 dan nilai rata-rata UN 91,95.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement