REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Mengakhiri Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Tahun Pelajaran 2014/2015, Sekolah Dasar Terpadu (SDT) Bina Ilmu, Parung, menggelar //6th Graduation Ceremony//, Ahad, (14/6). Acara yang bertajuk ''Bina Ilmu Berkiprah untuk Indonesia Bermarwah'' ini mengangkat Budaya Melayu.
Rangkaian acara ditutup dengan taushiyah yang disampakan Ustadz Hasan Basri Tajung, mubaligh asal Medan, Sumatera Utara, yang juga Ketua Yayasan Dinamika Umat (YDU), Kemang, Bogor dan dosen Universitas Djuanda (Unida) Bogor.
Ustadz yang pandai berpantun itu baru meluncurkan buku 'Karunia tak Ternilai' yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Mawardi Prima. Buku tersebut dalam waktu sebulan langsung dicetak ulang.
Acara semakin lengkap karena panitia menyiapkan beragam doorprize dan jajanan gratis seperti bakso, siomay, toge goreng, es dawet, es kelapa, asinan, minuman segar, cilok dan minuman hangat seperti kopi, teh manis dan lain-lain, dengan hanya menukar kupon jajanan.
Menyinggung soal alasan Sekolah Dasar Terpadu Bina Ilmu mengangkat tema Budaya Melayu pada pelepasan siswa kelas akhir tahun ini, Suprianto, guru Bina Ilmu yang juga tim pengarah Acara Pelepasan Siswa Akhir menjelaskan Bina Ilmu ingin mengenalkan kepada siswa sekaligus menjaga kebudayaan Bangsa Indonesia.
''Alhamdulillah, setiap tahun SDT Bina Ilmu selalu mengangkat budaya berbagai daerah pada acara pelepasan siswa. Tahun lalu mengangkat Budaya Betawi dan tahun ini mengangkat Budaya Melayu,'' papar Manager Lembaga Baitul Mal (Elbama) Bina Ilmu.
Suprianto.
Acara wisuda kali ini dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, antara lain Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta Afrizal Sinaro.