REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pesta Buku Jakarta atau Jakarta Book Fair (Jakbook) 2015 akan digelar di Plaza Parkir Timur Senayan Jakarta, 27 Juli 2015 hingga 3 Agustus 2015. Pameran tersebut diadakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta dengan didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Ketua Ikapi DKI Jakarta Afrizal Sinaro mengatakan persiapan Jakbook 2015 semakin intens. Hari ini (16/6), Panitia Jakbook 2015 yang dipimpin Tatang Sudensyah didampingi Ketua Ikapi DKI Jakarta melakukan rapat koordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Arie Budhiman.
Rakor yang diadakan di aula Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta tersebut juga dihadiri oleh seluruh kepala bidang pendidikan kota dan kecamatan di DKI Jakarta. “Isi rakor tersebut, pertama, menjelaskan kepada kepala sekolah dan siswa di DKI Jakarta, terutama para pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) mengenai Jakbook 2015,” kata Afrizal kepada Republika, Selasa (16/6).
Hal kedua, kata Afrizal, adalah menjelaskan bagaimana pemakaian dana KJP. Hal ini berkaitan dengan Bank DKI. Sebagaimana diketahui, dana KJP tersebut hanya bisa dicairkan di arena Jakbook 2015 melalui debet rekening Bank DKI. “Hal ini tentunya juga perlu disosialisasikan ,” ujarnya.
Ia menambahkan, Jakbook 2015 yang disponsori media partner Harian Republika, mengusung tema “PINTAR ITU HAK SEMUA ORANG”. “Tema ini dipilih karena sangat terkait dengan program Pemprov DKI dan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama khususnya dalam rangka meningkatkan minat dan budaya baca anak-anak sekolah dengan memberikan bantuan berbentuk Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi anak-anak yang tidak mampu agar bisa membeli buku dan kebutuhan sekolahnya,” papar Afrizal.
Menurut lelaki yang akrab dipanggil Efi, hal tersebut sangat luar biasa. “Pemberian KJP untuk membeli buku dan perlengkaan sekolah lainnya merupakan sesuatu yang sangat luar biasa yang diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta kepada anak-anak yang selama ini hampir tidak pernah tersentuh dunia buku, terutama sekali buku bacaan, buku penunjang maupun buku pengayaan,” ujarnya.