Ahad 21 Jun 2015 14:51 WIB

Jokowi Minta Siswa di Babel Tambah Jam Belajar

Presiden Joko Widodo.
Foto: Republika/Wihdan H
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meminta semua siswa yang ada di Provinsi Bangka Belitung untuk lebih rajin belajar dengan menambah jam belajar guna menghadapi kompetisi yang semakin ketat.

"Saya minta siswa yang ada di Bangka Belitung untuk menambah jam belajarnya minimal tiga jam setiap hari," ujar Presiden Jokowi saat pembagian Kartu Indonesia Pintar di halaman Masjid Raya Tua Tunu, Kecamatan Gerunggang, Pangkalpinang, Ahad (21/6).

Bagi siswa yang mau lebih pintar, harus belajar secara rutin, misalnya habis shalat Subuh, sore hari setelah pulang sekolah sore, dan malam hari setelah shalat Maghrib. "Kompetisi sekarang ini sangat ketat, maka anak-anak harus rajin belajar. Selain itu, dengan adanya bantuan dana dari pemerintah melalui KIP ini harus semakin membuat siswa termotivasi untuk lebih rajin belajar," katanya.

Presiden Jokowi membagikan Kartu Indonesia Pintar kepada beberapa perwakilan siswa SD, SMP dan SMA.

Untuk perwakilan siswa SD diberikan kepada Witan, Putri Aulia dan Nova. Perwakilan siswa SMP diberikan kepada Redo, Mustari dan M Gusdur, sedangkan untuk perwakilan siswa SMA dan SMK diberikan kepada Wahyu, Malina, Riko dan Kalo Bagus.

"Pemegang Kartu Indonesia Pintar bagi siswa SD diberikan bantuan Rp 450 ribu, untuk siswa SMP sebesar Rp 750 ribu dan untuk siswa SMA dan SMK sebesar Rp 1 juta," katanya.

Dia berharap dana bantuan sekolah dari Kartu Indonesia Pintar ini benar-benar dipergunakan secara tepat seperti membeli seragam sekolah, buku, sepatu dan perlengkapan sekolah lainnya. "Saya minta uang ini dipergunakan membeli perlengkapan sekolah. Jika ada yang ketahuan menggunakannya untuk keperluan lain, maka kartu ini akan dicabut," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement