REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dukungan terhadap sukses penyelenggaraan Jakarta Book Fair (Jakbook) 2015 makin kencang. “Salah satunya adalah Surat Pemberitahuan Kepala Sudin Pendidikan Kota Jakarta Pusat Sujadiyono tertanggal 18 Juni 2015, yang dtujukan kepada Kepala SD, SMP, SMA, SMK Negeri dan Swasta di Jakarta,” kata Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta Afrizal Sinaro kepada Republika, Kamis (25/6).
Surat Pemberihuan tersebut, Afrizal menambahkan, berisi tentang tertib kunjungan ke kegiatan Jakbook dan Edufair. Pertama, kunjungan peserta didik dikoordinir oleh sekolah dan berangkat bersama-sama dengan didampingi oleh guru pembimbing. Kedua, sekolah sudah merekomendasikan judul-judul buku penunjang mata pelajaran yang akan dibeli dari dana KJP, dimana daftar judul-judul buku dapat diakses melalui website : www.jakartabookfair.com
Ketiga, kata Afrizal, peserta didik membawa Kartu ATM Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk kepentingan pembayaran dengan sistem auto debet dari saldo rekening KJP pada Bank DKI.
“Keempat, sekolah mengarahkan peserta didik untuk membelanjakan dana KJP secara aktif agar dana efektif dapat memenuhi semua kebutuhan personal pendidikan, dan diupayakan ada alokasi dana untuk membeli buku-buku penunjang mata pelajaran dalam upaya meningkatkan prestasi akademik dan membudayakan gemar membaca,” papar Afrizal.
Pesta Buku Jakarta atau Jakarta Book Fair (Jakbook) 2015 akan digelar di Plaza Parkir Timur Senayan Jakarta, 27 Juli 2015 hingga 3 Agustus 2015. Pameran tahunan yang diadakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta itu didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Salah satu keistimewaan Jakbook 2015 adalah para pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) berkesempatan untuk membeli buku bacaan dan perlengkapan sekolah mulai dari seragam sekolah, tas sekolah, sepatu dan kaos kaki, alat gambar, buku tulis dan alat tulis. “Caranya melalui debet rekening Bank DKI,” kata Afrizal.
Pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) adalah para pelajar SD, Madrasah Ibtidaiyah (MI), SMP, Madrasah Tsanawiyah, SMA, Madrasah Aliyah dan SMK di DKI. “Jumlahnya sekitar 489 ribu orang,” ungkap Afrizal.