REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Peneliti dunia sekaligus dosen senior di Massachusetts Institute of Technology's (MIT) Sloan School of Management, Otto Scharmer mengatakan berbagai negara mengalami krisis pendidikan. Ia menyebut tidak hanya negara-negara Asia yang sedang mengalami krisis pendidikan. Menurutnya, berbagai negara Eropa termasuk Amerika Serikat juga mengalami hal serupa.
“Tidak hanya Asia saja yang mengalami krisis, beberapa negara di Eropa dan Amerika Serikat jug sama,” ujar Otto dalam acara diskusi “Reinventing Education for 21st Century. U.School: Building Collective Leadership Capacity for Transforming Self, Business, & Society” di Kampus Pascasarjana Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (1/7).
Otto berpendapat, terdapat tiga karakteristik yang menyebabkan dunia pendidikan jatuh ke dalam kondisi yang krisis . Ketiga hal itu, kata dia, pendidikan terlalu mahal, tidak terjangkau dan tidak mengikuti perkembangan zaman.
Menurut Otto, cara mengembangkan pendidikan tidak bisa hanya melalui belajar dari yang telah ada, atau masa lalu. Namun, ujar dia, pihak pendidikan juga perlu melihat kondisi di masa mendatang. Sehingga, ujar dia, bisa menyiapkan hal yang ingin dihasilkan di masa depan. Mengenai hal itu, ia menegaskan, dibutuhkan proses pembelajaran yang berbeda dari biasanya.
Untuk bisa mendapatkan hal yang diinginakna dalam dunia pendidika, Otto menilai, peran pemimpin sangat diperlukan. Hal ini, dia melanjutkan, karena pemimpin memiliki kewajiban untuk melakukan pengamatan. Terutama, dia menambahkan, untuk dapat mendapatkan perspektif yang berbeda.