REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi orang yang tidak biasa, minta maaf kadang terasa sulit dan berat. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengemukakan orang tua perlu memberi keteladanan agar anak tidak sulit meminta maaf.
"Membiasakan untuk minta maaf itu sesuatu yang harus dipraktikkan. Kita untung, minimal ada momentum sekali dalam satu tahun untuk minta maaf," kata Anies Baswedan di sela-sela open house, kepada Republika, Jumat (17/7).
Minta maaf butuh keteladanan. Anies mencontohkan, kalau orang tua punya salah terhadap anak, bilang saja, 'Nak minta maaf'. Dengan begitu, anak juga akan mudah meminta maaf pada orang tua atau teman saat berbuat kesalahan.
Menurut Anies, pendidikan karakter diajarkan lewat keteladanan atau praktik, bukan lisan dan tulisan. Ada beberapa fase yang dilalui untuk menanamkan karakter. Pertama, anak diajarkan, dibiasakan, didisiplinkan, kemudian jadilah kebiasaan.
Anies menguraikan, anak perlu diajarkan minta maaf, kemudian dibiasakan minta maaf. Kalau melakukan kesalahan dan tidak meminta maaf, orang tua mengingatkan. Setelah itu, lama kelamaan dia akan terbiasa minta maaf.
"Akhirnya, minta maaf itu menjadi sebuah budaya. Biasa saja orang minta maaf," kata Anies.