REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengungkapkan rencana untuk menerapkan Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti di sekolah-sekolah mulai tahun ajaran depan.
"Mulai tahun ajaran baru besok, kita akan menerapkan Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti. Komponennya dari mulai agama dan moral sampai interaksi positif antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat," kata Anies Baswedan di sela-sela open house kepada Republika, Jumat (17/7).
Anies menjelaskan, istilah yang digunakan penumbuhan, bukan pembentukan atau penanaman. Pasalnya, kata Anies, budi pekerti itu sudah ada bibit-bibitnya. Hanya saja, sekarang kita harus menumbuhkan bibit-bibit ini lewat pembiasaan.
Menurut Anies, pembiasaan itulah yang harus digalakkan. Misalnya, anak diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya, kemudian dirutinkan. Kalau anak membuang sampah tidak pada tempatnya, kita disiplinkan. Lama kelamaan, ini nanti akan menjadi kebiasaan.
"Jadi, nanti ujungnya budaya bersih. Bagaimana pendidikan bisa menjadi sebuah kebudayaan, itulah prosesnya," Anies. Ia juga menambahkan, naskah Peraturan Menteri (Permen) ini sudah siap, tetapi masih menunggu diundangkan. Kemungkinan menunggu sampai liburan lebaran berakhir.