Jumat 24 Jul 2015 11:58 WIB

Bupati Dedi Minta Murid Sekolah Pakai Tas Daur Ulang

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Indah Wulandari
?Siswa SMPN 7 Purwakarta, Jabar, antusias menggunakan tas daur ulang saat masa bimbingan (Mabim) siswa baru tahun ajaran 2015/2016, Jumat (24/7).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
?Siswa SMPN 7 Purwakarta, Jabar, antusias menggunakan tas daur ulang saat masa bimbingan (Mabim) siswa baru tahun ajaran 2015/2016, Jumat (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta, Jawa Barat Dedi Mulyadi mengajak siswa baru pada tahun ajaran 2015/2016 ini untuk memakai tas bikinan sendiri.

Tas bikinan sendiri ini, terbuat dari bahan daur ulang plastik bungkus makanan atau kain bekas karung terigu. Anak-anak ini, sangat antusia memakai tas daur ulang tersebut.

"Saya tadi sudah memantau anak-anak saat masa bimbingan (Mabim) siswa baru di SMPN 7 Purwakarta, ternyata mereka semua menggunakan tas daur ulang," ujar Dedi, kepada ROL, Jumat (24/7).

Menurut Dedi, Purwakarta memiliki regulasi mengenai pendidikan berkarakter. Salah satu aplikasinya, yaitu siswa dilarang menggunakan barang-barang yang berbau konsumerisme dan modernitas. Seperti, tas yang biasa dipakai saat ini.

Tas yang dimiliki para siswa itu, biasanya dibeli dengan harga yang bervariasi. Bahkan, tak jarang juga tas nya merupakan produk impor dari luar negeri. Kebiasaan ini, sangat jelek bagi anak-anak. Sebab, sejak dini mereka sudah dicekoki untuk jadi anak yang berjiwa konsumtif.

Karena itu, guna meminimalisasi gaya hidup yang konsumtif, Pemkab Purwakarta keluarkan Perbup Nomor 69/2015 tentang Pendidikan Berkarakter. Salah satunya mengatur soal larangan penggunaan tas sekolah yang dibeli di pasaran.

"Anak-anak harus membuat tasnya sendiri dengan bahan seadanya," ujar Dedi.

Cara ini, diyakini bisa meningkatkan kreatifitas dan kemandirian anak. Tak hanya itu, ibunya juga di rumah akan dituntut untuk lebih kreatif lagi. Sehingga, ibu yang punya anak sekolah itu tak selalu sibuk menonton sinetron atau menggosip.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement