Senin 27 Jul 2015 20:56 WIB

Pengguna KJP Keluhkan Harga Jak Book and Edu Fair

Rep: c13/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang siswa menunjukkan Kartu Jakarta PIntar (KJP) miliknya saat pembukaan workshop pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMKN 56 Pluit, Jakarta Utara, Kamis (21/5).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Seorang siswa menunjukkan Kartu Jakarta PIntar (KJP) miliknya saat pembukaan workshop pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMKN 56 Pluit, Jakarta Utara, Kamis (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengguna Kartu Jakarta Pintar (KJP) mengeluhkan harga barang-barang yang dijual di festival buku JakBook&Edu Fair. Menurut salah satu orangtua pengguna KJP, Tina (36), harga yang dijajakan lebih mahal dari harga pasaran.

“Mahal mbak harganya,” ungkap wanita yang berasal dari Sunter, Jakarta Utara kepada wartawan saat ditemui di kawasan Plaza Parkir Timur Senayan, Jakarta, Senin (27/7).

Padahal, berdasarkan informasi, acara ini akan memberikan diskon penjualan bagi pengguna KJP.Tina yang membawa dua anaknya ini mengaku merasa kecewa. Dia mengungkapkan, diskon harga yang ditawarkan kepada pengguna KJP sepertinya bohong belaka. Bahkan, kata dia, harga peralatan sekolah lebih mahal dari harga biasanya.

Wanita berjilbab ini menyebutkan, harga tas yang dibelinya mencapai Rp 170 ribu. Padahal, ujar dia, harga di pasaran tidak mencapai kisaran demikian.

Selain itu, Tina juga mengungkapkan kritikannya ihwal pelayanan di festival tahunan ini. Menurutnya, proses pembayaran online dengan sempat KJP mengalami masalah. Sehingga, lanjut dia, anak laki-lakinya yang bersekolah di SD 03 Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat ini tidak bisa membeli banyak peralatan sekolah.

Tina menceritakan, dirinya bersama kedua anaknya telah berangkat dari kediamannya pada pukul 09.00 WIB. Ia mengaku sangat lelah karena kegiatannya di JakBook&Edu Fair tidak membuahkan hasil yang sesuai diinginkan. Untuk itu, ia menyarankan agar pihak panitia terutama Bank DKI bisa memperbaiki sistem debit pembayaran ke depannya.

Festival tahunan JakBook&Edu Fair mulai dibuka pada Senin (27/7) di kawasan Senayan, Jakarta. Di festival ini memperjualkan berbagai peralatan sekolah dan buku-buku dari penerbit ternama.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement